Moch.Isnaeni : Esensi Halalbihalal untuk Menemukan Ketenangan Hati

 



KASIHINFO.COM ---  Sekertaris Forum Kerukunan Umat Beragama  ( FKUB  ) Kabupaten Klaten  H.Moch.Isnaeni  mengatakan  bahwa esensi  halal bi halal adalah  sarana untuk menemukan ketenangan hati. 

Menurutnya perayaan Hari Raya Idul Fitri tak pernah luput dari tradisi halal bi halal yang melekat pada budaya masyarakat Indonesia. 


"Halal bi halal tekah menjadi bagian tak terpisahkan  dengan aktifitas seusai menunaikan ibadah puasa sebulan penuh" kata Moch.Isnaeni saat memberikan tausiyah acara halalbihalal IPPK Ranting khusus di Klaten, Rabu ( 16/4/2025 ). 


Dikatakan  bahwa Halal  bi halal bukan hanya sekedar ajang formalitas, tetapi juga untuk menuntaskan rindu dan menguraikan problema yang masih kusut.


"Kini, banyak yang memandang halal bi halal bukan  hanya sebagai tradisi tahunan atau bahkan ajang unjuk status sosial. Makna sejatinya adalah  sebagai sarana menangkan hati." ujarnya 


Esensi halal bi halal  menurutnya adalah menyelaraskan kembali hati yang pernah berseberangan. Sebab makna  halal bi halal diartikan sebagai hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan. 


"Bulan suci adalah masa refleksi diri hingga mencapai Idulfitri dengan kedamaian batin. Seharusnya, halal bi halal menjadi wadah untuk saling bertemu, meredakan ketegangan, serta memperkuat ikatan yang sempat renggang" katanya.


Memaafkan kata Moch.Isnaeni yang  juga sebagai Sekertaris Dai Kamtibmas Polres Klaten ini bukan hanya soal orang lain, tetapi juga tentang melepaskan beban di dalam diri. 


"Lewat maaf-memaafkan, seseorang dapat melepaskan perasaan dan stres yang telah dipendam sepanjang tahun lamanya" katanya. 


Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa memaafkan berhubungan erat dengan berkurangnya kecemasan, depresi, dan tekanan mental. 


"Halal bi halal sejatinya adalah terapi jiwa yang sering kali tak kita sadari manfaatnya." kata Moch.Isnaeni. 


Menurutnya tradusi ini lebih dari sekadar tradisi, halal bi halal adalah seni melepas dan merangkul. Halal bi halal bukan hanya sekadar momen untuk saling memaafkan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memohon ampunan dan melepaskan beban rasa bersalah yang berlebihan. 


"Seseorang dapat menciptakan ruang untuk rasa lega dan mengurangi tekanan batin yang dirasa, sehingga dengan halal bi halal memberi kesempatan untuk memulai babak baru, tanpa adanya beban emosional yang mengganggu" pungkasnya. 


Acara halal bi halal  IPPK Ranting Khusus merupakan kegiatan saling maaf-memaafkan pada momen pada hari Idul Fitri.


Selain itu, halal bi halal adalah momen untuk tetap terkoneksi dan terus menjalin hubungan antar sesama yang dibutuhkan manusia sebagai makhluk sosial. 


Halal bi halal memperkuat ikatan dengan menciptakan ruang untuk berkumpul, berbagi waktu, dan berinteraksi yang memiliki hubungan yang baik dengan orang lain berkaitan dengan umur yang lebih panjang serta kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.


Halal bi halal juga menjadi pelipur rindu bagi mereka yang lama terpisah. Bertemu kembali dengan keluarga atau sahabat yang jarang bersua menghadirkan kelegaan dan kebahagiaan. Ketika bertemu kembali dengan orang-orang yang disayangi, rasa kelegaan dan kebahagiaan muncul dan dapat memulihkan kondisi mental serta emosional individu.


Sudah sebaiknya halal bi halal kembali pada esensinya sebagai momen penuh makna, bukan hanya ajang rutin yang diadakan tiap tahunnya. Untuk menyambung tali yang putus, mengurai yang kusut, mencairkan yang telah beku, hingga membangun kembali hubungan antar sesama dan memulihkan perasaan dalam diri. Sebab di balik jabat tangan dan kata maaf, ada hati yang kembali dipulihkan. (*Moch.Isnaeni*)


 

Lebih baru Lebih lama