MADINAH --- Sekertaris Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten H.Moch.Isnaeni mengatakan bahwa buka bersama seluruh jamaah dan jamaah umroh telah membawa pesan dan kesan penting bagi umat islam dunia tentang nilai-nilai moderasi beragama.
"Sampai Selasa ( 11/3/2025 ) tidak kurang dari 5 juta paket buka puasa Ramadan disediakan Pemerintah Saudi untuk dua masjid yakni di masjid Nabawi dan Masjidil Haram" katanya.
Dengan penuh suasana yang sangat meriah dan menggembirakan di setiap sudut dimanapun berada para jamaah dan jamaah umroh dua masjid itu selalu menikmati sajian buka puasa bersama.
"Jutaan orang berkumpul di Masjid Nabawi Medinah dan di Masjidil Haram serta setiap menjelang buka puasa di semua sudut dua masjid ini dipenuhi dengan hidangan pakat puka puasa selama bulan Ramadhan Ramadan 1446 H/2025 M." terangnya.
Dikatakan sejak awal puasa, dua masjid ini sampai Selasa sudah menyajikan 5 juta lebih paket makanan berbuka puasa untuk para jamaahnya.
Saudi Gazette mencatat sampai Senin (10/3/2025) Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci Masjidil Haram dan Masjid Nabawi melaporkan telah mendistribusikan sebanyak 4.879.682 makanan berbuka puasa kepada para jamaah.
Tak hanya makanan, otoritas ini juga mencatat konsumsi air Zamzam telah mencapai 8.393 meter kubik disediakan untuk minum para jamaah.
Emir Madinah Pangeran Salman bin Sultan turut serta bersama para imam Masjid Nabawi dalam acara buka puasa bersama di masjid.
Dalam kesempatan itu, Pangeran Salman menekankan semangat dan perhatian para pemimpin yang bijaksana dalam merawat Dua Masjid Suci, dan memanfaatkan semua kemampuan untuk memastikan kenyamanan para jamaah dan pengunjung, dengan cara yang memberi mereka suasana spiritual yang damai dan tenteram.
Emir memuji peran yang dilakukan oleh para imam Masjid Nabawi dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi dan memperkuat pesan luhur Dua Masjid Suci. Ia juga berdoa kepada Allah SWT agar semua orang bisa menjalankan puasa dengan lancar serta dapat melaksanakan salat malam di hari-hari malamnya bulan Ramadhan di bulan suci ini.
H.Moch.Isnaeni sekertaris Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Klaten yang sedang membersamai 42 jamaah umroh yang tergabung di Sa'i Tour mengabarkan bahwa suasana di masjid Nabawi usai ashar hingga mendekati waktu magrib orang ramai-ramai mencari tempat yang telah dihidangkan paket makan untuk berbuka.
Menurutnya dari mulai berbagai jenis minuman, kurma,makanan ringan, gorengan, roti, camilan tersedia. Kondisi di kota Madinah bahkan setiap sudut kota tiap orang berlomba untuk memberikan hidangan ifthor (buka puasa), baik di Masjid Nabawi, daerah perhotelan sekitar Masjid Nabawi, ataupun di beberapa tempat yang ada.
"Memang ada kalangan penduduk di Madinah ada sebuah budaya “unik” yang sudah turun temurun. Yaitu, jauh sebelum Ramadhan tiba mereka biasanya telah membooking beberapa bagian shaf shalat di Masjid Nabawi, baik di dalam masjid atau pelatarannya agar nantinya saat Ramadhan tiba mereka bisa membagikan ifthor (sajian untuk buka puasa, red) di shaf tersebut." kata Moch.Isnaeni.
Menurut Moch.Isnaeni alasannya adalah karena setiap tamu yang mereka suguhi hidangan, sama saja mereka sedang menghormati tamunya baginda Rasulullah SAW.
"Sungguh hal seperti itu sebuah tradisi yang patut kita tiru sebagai wujud pengamalan dari sabda Rasulullah SAW :
barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” terangnya.
Menjelang adzan magrib, suasana semakin unik, setiap jamaah yang datang duduk dengan rapi dan berbuka puasa di tempat mereka masing-masing.
"Bahkan jamaah yang datang hampir dibuat bingung untuk menentukan akan berbuka puasa yang mana, karena mereka saling berlomba agar kita memilih tempat mereka masing-masing dan berbuka puasa di sana" katanya.
Banyak pelajar di Madinah dan anak-anak tak mau ketinggalan. menjadi volunteer atau relawan menyiapkan hidangan ifthor di Masjid Nabawi. Bahkan beberapa sekolah juga mengirimkan regu semacam Pandu Hisbul Wathan ( HW ) atau semacam Pramuka untuk ikut mengatur ketertiban saat pembagian hidangan ifthor.
"Menu ifthor di dalam Masjid Nabawi sangat beragam. Mulai dari kurma, ruthab (kurma muda), roti tamis (roti berukuran besar), sambosa (cemilan berisi daging, keju, dan kacang-kacangan arab), laban (yoghurt Arab khas yang terbuat dari susu sapi atau domba), air zam-zam, kopi arab, dan sebagainya"katanya.
Di area pelataran Masjid Nabawi hingga di perhotelan di sekitar Masjid menu ifthor lebih beragam lagi. Selain seperti yang disediakan di dalam area Masjid Nabawi ditambah ada nasi mandhi, aneka jus, hingga ayam broast Al-Baik (merek ternama di Arab Saudi).
"Untuk menjamin keamanan dan kesehatan semua jenis hidangan yang akan disajikan harus didaftarkan dan diregistrasi terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang" katanya.
Biasanya para jamaah sambil menunggu waktu berbuka mereka mengisi waktu dengan membaca Al Qur’an, berzikir, dan berdoa.
"Kemeriahan dan kegembiraan waktu buka puasa di masjid Nabawi dan masjidil Haram dengan jutaan paketmakanan buka puasa telah membawa pesan dan kesan penting bagi para jamaah umroh bulan Ramadhan di seluruh dunia termasuk jamaah umroh dari tanah air tentang nilai-nilai moderasi beragama" pungkasnya. ( *Moch.Isnaeni* )