Ida Pangelingsir : Silaturahmi Nasional I Antar Tokoh Lintas Agama di IKN Lahirkan Dokumen IKN 2024

 




BALIKPAPAN  --- Ketua Umum Asosiasi  Forum  Kerukunan  Umat  Beragama  ( FKUB  ) Indonesia  Ida Pangelingsir  Agung  Putra  Sukahet  mengatakan bahwa adanya silaturahmi  Nasional I para tokoh  lintas  agama  se Indonesia  tanggal 25 September 2024 di plataran Mahavihara Buddhamanggala Balikpapan usai vertemu dengan Presiden  Joko Widodo di IKN telah melahirkan sebuah dokumen yang disebut sebagai *dokumen  IKN 2024.* 


Gelaran  silaturahmi dengan tokoh lintas agama dan masyarakat tersebut dilaksanakan, Sabtu (28/9/2024) di plataran  Mahavihara Buddhamanggala  dimaksudkan untuk menindaklanjuti pengarahan presiden  Joko Widodo  sore harinya.


Kegiatan yang mengusung tema "Merajut Keberagaman dalam Bingkai Persaudaraan, menuju Indonesia yang maju" ini dibuka oleh  Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet selaku Ketum Asosiasi FKUB Indonesia.


Ia menyebut silaturahmi ini untuk membangun kebersamaan dan merajut tali persaudaraan menghadapi Indonesia yang lebih maju ke depannya.


"Silaturahmi ini sekaligus untuk menyatukan visi dan misi para tokoh  lintas agama akan arti pentingnya merawat kerukunan,  peran- peran penting tokoh lintas agama di masyarakat, dll " katanya.


Ida Pangelingsir mengungkapkan, adanya perbedaan agama dan kultur sesungguhnya bisa menjadi kekuatan besar yang solid jika konsep membangun kebersamaan ini dipahami semua orang. Sehingga pembangunan di tanah air berjalan dengan baik, karena adanya dukungan dari masyarakat luas.


Sekertaris Jendral  ( Sekjen ) Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)  Indonesia  KH.Taslim Syahlan mengatakan  bahwa pertemuan  silaturahmi  tokoh lintas agama seperti ini, katanya,  dilaksanakan untuk yang pertama  kalinya untuk mempererat hubungan antar tokoh lintas  agama di tanah air melalui Asosiasi  FKUB  Indonesia. 


"Kami berharap ini bisa menjadi contoh FKUB  bahwa   dengan  silaturahmi  ini kita memiliki semangat menjunjung tinggi kerukunan," katanya.


Ditegaskan silaturahmi antar  tokoh lintas agama ini perlu dilakukan di level manapun untuk menciptakan kerukunan umat beragama dan nembabgun kerukunan  antar  sesama. 


"Kita saling membantu, menjaga dan menghormati. Kita dukung sepenuhnya untuk mewujudkan pembangunan di tanah air" tandasnya.


Output kegiatan silaturahmi Nasional  antar tokoh lintas agama ini menurut Taslim Syahlan adalah telah melahirkan dokumen penting  yang disebut dengan "DOKUMEN IKN 2024" yang  pokok-pokok isi dokumen ini antar lain :

Pentingnya penguatan peradaban inklusif berbasis keragaman agama dan kepercayaan, Penguatan praktek kesetaraan hidup umat beragama dan kepercayaan dengan saling menghormati dan kerjasama antar umat beragama dan kepercayaan, dan Penguatan kuantitas dan kualitas silaturrahmi berkelanjutan antar umat beragama dan kepercayaan.


Sementara  itu Bhante  Subbapano Mahathera selaku Ketua Dewan Penasihat Sangha Theravada Indonesia bersama pengurus Mahavihara Buddhamanggala Balikpapan menyampaikan  apresiasi telah berkenan datang di Mahavihara Buddhamanggala untuk menyelenggarakan  Sikaturrahmi Nasional  para tokoh  lintas  agama  se Indonesia. 


Menurutnya Mahavihara Buddhamanggala terbuka untuk masyarakat umum. Siapa pun, termasuk non-Buddha, boleh datang tanpa perlu membayar sepeser pun alias gratis. 


"Waktu kunjungannya dari pukul 09.00 hingga 17.00. Syaratnya, pengunjung harus menaati sejumlah aturan seperti tidak berpakaian terbuka, menjaga tutur kata, hingga bersikap sopan dan santun" katanya..


“Jika ingin masuk Gedung Dhammasala dan candi, kalau bukan untuk beribadah, harus izin dulu,” ujar YM Bhante Subbapano  Mahathera sebagai Ketua Dewan Penasehat Sangha Theravada Indonesia. 


Setiap Ahad, sebut dia, ada sekitar 100 orang dari Theravada, komunitas umat Buddha di Balikpapan, beribadah di Mahavihara Buddhamanggala. Jumlahnya bisa lebih banyak pada Hari Raya umat Buddha. Ke depan, Yayasan Buddha Manggala Jaya berencana membangun sarana pendidikan, gedung pertemuan, dan sebuah aula besar di wihara tersebut.


“Ini adalah salah satu wihara terbesar di Kaltim,” pungkasnya. (*Moch.Isnaeni*)

Lebih baru Lebih lama