Kasihinfo.com Klaten - Pencanangan Perluasan
Introduksi Imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua (IPV2) atau
Polio Tipe 2 Tingkat Nasional oleh Menteri Kesehatan RI bersama Ketua DPR RI
dan Gubernur Jawa Tengah diselenggarakan di Grha Bung Karno, Klaten, Jawa
Tengah, Rabu siang (21/06/2023).
Turut hadir dalam kegiatan pencanangan perluasan introduksi
imunisasi IPV2 atau Polio Tipe 2 berskala nasional tersebut Kepala Daerah se
Soloraya, Jajaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Forkopimda
Kabupaten Klaten, Jajaran Pemerintah Kabupaten Klaten, dan tamu undangan
lainnya, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Klaten.
Pengenalan imunisasi IPV2 atau Polio Tipe 2 merupakan
tahapan mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan Eradikasi Polio
Global tahun 2026. Penambahan imunisasi polio tipe dua tersebut akan
meningkatkan perlindungan terhadap semua virus polio termasuk Virus Polio tipe
2. Imunisasi IPV1 atau polio tipe pertama diberikan kepada bayi usia 4 bulan,
kemudian IPV2 atau Polio Tipe 2 diberikan kepada bayi usia 9 bulan. Imunisasi
Polio Tipe 2 ini diberikan dengan interval minimal 4 bulan setelah imunisasi
polio tipe pertama.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan, Maxi Rein Rondunuwu melaporkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk
mendukung tujuan global dalam pemberantasan polio serta memperluas program
imunisasi nasional dengan menambahkan imunisasi dosis ke dua kedalam program
imunisasi rutin. Dirinya mengatakan introduksi imunisasi polio kedua ini telah
dilakukan sejak tahun 2022 di Provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta pada
tahun 2023 dan kali ini introduksi imunisasi polio tipe 2 di perluas secara
nasional.
“Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pemberian imunisasi
polio tipe dua ini perlu dilakukan pencanangan sebagai salah satu bentuk
sosialisasi kepada seluruh masyarakat luas terutama ibu-ibu supaya dapat
mendukung dan memperoleh cakupan imunisasi yang kedua ini. Perencanaan
imunisasi yang kedua ini secara nasional resmi akan dilakukan bersama Ketua DPR
RI, Menteri Kesehatan, Gubernur Jawa Tengah pada pada hari ini di Klaten,”
jelasnya.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
menyampaikan bahwa kegiatan pencanangan imunisasi polio tipe 2 ini merupakan
gerakan bersama yang harus disukseskan oleh seluruh Kepala Daerah di Jawa
Tengah. Ganjar mengungkapkan berdasarkan aplikasi Sehat Indonesiaku, capaian
imunisasi sampai dengan Januari 2023 baru 24,5% dan yang sudah mendapatkan
polio ada suntik 27,24%. Dengan capaian tersebur, Ganjar mengajak seluruh
daerah khususnya di Jawa Tengah untuk menggenjot imunisasi polio agar anak-anak
Indonesia sehat dan menjadi generasi yang lebih baik.
“Dari Bapak Menkes kita mendapatkan informasi kalau di
kampung kita ada lumpun layu. Padahal dengan hitung-hitungan kita polio sudah
tidak ada eliminasinya. Namun ternyata masih ada penyakit ini di masyarakat dan
harus kita cegah. Maka kita harus genjot terus imunisasi polio tipe dua ini.
Dan pada saat pencanangan ini seluruh Bupati/ Walikota se Soloraya hadir di
Klaten. Semoga menjadi gerakan kita semua dan kita juga bisa minta dukungan
Forkopimda,” ujar Ganjar.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin
mengatakan bahwa di Indonesia telah eliminasi polisi di tahun 2014. Namun
karena adanya pandemi covid-19, vaksinasi di seluruh dunia menjadi sibuk
melaksanakan vaksinasi covid-19 sehingga vaksinasi yang lain mengalami
keterlambatan. Dirinya menjelaskan dengan adanya hal tersebut, terjadilah out
break polio di beberapa negara termasuk Indonesia.
“Setelah pandemi covid-19, di beberapa negara mengalami out
break polio termasuk Indonesia. Di Indonesia out break polio pertama kali
terjadi di Sumatera. Sehingga saya minta tolong kepada pemerintah daerah untuk
memberikan imunisasi polio agar anak-anak tidak mengalami kecatatan, memberika
imunisasi yang lengkap yaitu 6 kali, serta jangan lupa untuk mengajak semuanya
untuk imunisasi polio agar tidak saling menularkan dan membahayakan. Targetnya
untuk imunisasi polio ini pada akhir tahun 2023 ini, mohon dukungan dari semua
pihak. Tolong semua mau di imunisasi polio,” tegasnya.
Kemudian, pada kesempatan yang sama, Ketua DPR RI, Puan
Maharani menyampaikan bahwa polio merupakan penyakit yang menular dan
berbahaya. Sehingga dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat mau mengikuti imunisasi
polio. Selain itu, Puan juga meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk
memberikan pelayanan yang prima, aman dan nyaman kepada masyarakat.
“Kali ini Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dipilih menjadi
lokasi pencanangan imunisasi polio tipe dua untuk seluruh Indonesia. Ini
merupakan kehormatan untuk Jawa Tengah sehingga diharapkan pencanangan ini bisa
dimaksimalkan dan dilakukan secara optimal. Karena ini penyakit yang berbahaya
dan menular, jadi masyarakat, ibu-ibu ini harus mau membawa anaknya untuk
imunisasi polio agar anaknya sehat, terbebas polio dan kita bisa wujudkan
Indonesia Emas,” tutur Puan. (prokopim
Klaten)