Kasihinfo.com Klaten - Bertepatan
dengan hari air sedunia yang diperingati
setiap tanggal 22 maret, sejumlah
perwakilan siswa SMP dan SMA Adiwiyata
di Klaten Jawa Tengah
dikenalkan dengan
kearifan pengelolaan sumber daya air dari hulu hingga hilir di bendung bagor
kabupaten setempat.
Walaupun sempat diguyur
hujan, tidak menyurutkan semangat para siswa dan relawan pengelolaan irigasi
kali pusur untuk belajar bersama, tepatnya di Dam Bendung Bagor desa Jaten,
kecamatan Juwiring, Klaten Jawa Tengah.
Selain puluhan perwakilan siswa dari sekolah adiwiyata tingkat smp dan sma dampingan program bijak berplastik Shind Jogja, kegiatan peringatan hari air se-dunia tersebut juga di hadiri perwakilan PT TIV Klaten, mitra aqua, forum irigasi, pemerintahan desa sekitar, serta beberapa relawan irigasi sungai pusur dari hulu hingga hilir.
Rama Zakaria, sustainable
development PT TIV
Klaten mengatakan, peringatan hari air sedunia dilakukan untuk mengajak
bagaimana anak-anak muda belajar terkait kearifan lokal pengelolaan sumber
daya air kepada para petani. sehingga ada perubahan mindset, mulai dari diri
mereka, kemudian meluas ke komunitas hingga sampai ke petani.
“ Kami berharap generasi muda dari menengah pertama, menengah atas bisa melakukan perubahan sejak dini, dengan kesadaran mereka terkait kearifan lokal serta kebijakan mengelola air dari mereka.” Katanya.
Direktur Shind Jogja, Maulana Sriyono berharap, dengan kegiatan tersebut, para siswa memiliki kepedulian dalam pengelolaan air secara arif.
" Siswa wajib memiliki kepedulian dalam pengelolaan air secara arif sesuai dengan capaian aspek perilaku raman lingkungan hidup, ' kata Maulana Sriyono.
Sedangkan ketua
forum relawan irigasi bagor, Sumartono mengatakan, perlunya penekanan terkait
kepedulian pelestarian air kepada anak muda, karena perlu adanya edukasi serta
pandangan secara luas untuk berbuat melestarikan air. Tanpa itu, anak-anak
sekarang semakin tidak peduli, dengan fungsi dan persoalan air, dikarenakan air
itu masalah yang sangat krusial, sedangkan tata kelola saat ini semakin
terkikis, baik dari sisi pemerintah, serta kepedulian masyarakat.
“ Kalau tidak mengajak dan
menyampaikan kepada generasi muda, maka nantinya siapa yang akan ikut serta
melestarikan air. Harapanya, kesadaran para siswa, serta para relawan, mitra aqua pemerintah desa dalam pengelolaan
air ini dapat dilakukan dengan baik dari hulu hingga hilir.” Pungkasnya.
Dengan kegiatan tersebut, para
siswa jadi mengetahui bagaimana cara menjaga air, dengan kearifan lokal
sekaligus mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk ikut serta menjaga
kelestarian sumber daya air.
“ Tadi saya juga mengamati
di sekitar dam air sini, ternyata masih juga ada sampah. Untuk itu sebagai
generasi muda harus ikut serta membersihkan air sehingga sungai bersih dari sampah,
supaya airnya tetap terjaga dan bersih.” Kata septia, salah satu siswi SMAN 1
Klaten.
“ kita sebagai generasi penerus, harus ikut serta membersihkan sampah dan aliran di sungai, sehingga bisa bermanfaat bagi hewan dan tumbuhan yang ada di sekitarnya. Intinya kita haru ikut menjaga air, agar terjaga dan bermanfaat untuk kehidupan.” Kata Wildosan, Siswa SMPN 2 Klaten.(h-d)