Kasihinfo.com Klaten--- Plt. Camat Klaten Utara Kabupaten Klaten Windyarini Budi Wardhani, S.IP.MM menyatakan bahwa untuk mewujudkan Rumah Ibadah Ramah Anak bukan hanya menjadi tanggung jawab satu instansi namun membutuhkan sinergitas lintas sektor.
"Terutama peran tokoh lintas agama untuk bekerjasama dengan lintas sektoral dan tempat ibadah, baik mesjid, gereja maupun vihara," ujarnya saat bertemu dengan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Klaten Rabu ( 21/2/2023 ).
Dikatakan dalam mewujudkan rumah ibadah ramah anak, bukan berarti harus membangun infrastuktur baru yang tentunya akan mengeluarkan dana, namun bisa dengan mengoptimalkan fasilitas serta pelayanan yang telah dimiliki rumah ibadah masing-masing.
"Rumah Ibadah Ramah Anak itu harus memastikan bahwa tempat ibadahnya nyaman bagi anak." katanya.
Menurutnya apabila ada tangga yang disediakan tinggi, maka disediakan pula jalan mulus yang tidak hanya ramah anak, namun juga ramah penyandang disabilitas.
"Kemudian saat ke toilet, pastikan anak tidak sendirian tapi harus ada pendamping," jelasnya.
Sementara itu ketua FKUB Klaten KH. Syamsuddin Asyrofi dihadapan pengurus PKUB Kecamatan dan Desa/ Kelurahan mengatakan bahwa untuk mewujudkan Rumah Ibadah Ramah Anak tidak harus membangun fasilitas namun fokus pada peningkatan fungsi serta kualitas rumah ibadah ramah anak.
"Dengan mewujudkan hak-hak anak seperti ruang yang aman atau welcoming, fasilitas sesuai kebutuhan anak, program dan kegiatan inklusif anak mulai perencanan sampai evaluasi, serta kebijakan yang melindungi dan berpihak pada anak," ungkapnya.
Kegiatan pembinaan pengurus PKUB Kecamatan dan Desa/ Kelurahan ini diikuti para pengurusnya serta perwakilan lintas agama ada islam, Kristen, Katholik, serta lainnya. ( *Moch.Isnaeni* )