Kasihinfo.com Bali --- Siswa siswi klas VIII SMP N 2 ( Espero ) Klaten sejak tanggal 17 sampai 22 Desember 2022 yang lalu melaksanakan pembelajaran dengan outing kelas melakukan kegiatan literasi budaya ke Bali.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 251 siswa dengan pendamping sebanyak 19 personil dengan mengunjungi beberapa tempat dan menyaksikan beberapa event pertunjukan seni budaya asli Bali.
Kepala SMPN 2 Klaten H.Ismadi mengatakan bahwa pasca pandemi covid kegiatan outing kelas sudah dimungkinkan untuk dilakukan. Seperti halnya kegiatan literasi budaya untuk siswa Klas VIII SMPN 2 Klaten dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa.
Ketrampilan berbahasa ini menurut Ismadi ada empat aspek, yakni ketrampilan menyimak, berbicara. membaca dan menulis.
"Ketrampilan berbahasa dapat melatih sikap siswa, melalui bahasa tulisan. dapat dipahami bahwa aktivitas menulis merupakan bentuk tindak lanjut dari aktivitas melihat, mendengar, mengamati, memperhatikan, dan membaca." katanya.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang direalisasikan melalui program outing kelas dengan literasi budaya di Bali guru dan komite sekolah serta mendapat dukungan dari orang tua wali murid.
"Para siswa yang mengikuti kegiatan dengan melakukan pengamatan dan observasi di sejumlah tempat dan nantinya menuangkan dalam bentuk narasi yang akan menjadi dokumen sekolah" katanya.
Wakil Kepala sekolah bidang kurikulum SMPN 2 Klaten Anggoro mengatakan bahwa bagi siswa yang karena alasan tertentu tidak bisa berangkat ke Bali sekolah memberikan kesempatan mengikuti kegiatan literasi budaya di tempat yang memungkinkan untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan melakukan pengamatan dan observasi yang kemudian juga menuliskan dalam bentuk narasi.
"Literasi bagi siswa itu cukup banyak apabila ia mampu berinovasi dalam menciptakan dan meningkatkan antusiasme budaya literasih warga sekolah karena memang sejumlah tempat yang dikunjungi menunjang pembelajaran di sekolah." ujarnya.
Ketua komite sekolah SMPN 2 Klaten H.Moch. Isnaeni mengatakan kegiatan literasi budaya di Bali ini memang program pilihan para siswa yang didukung semua pihak termasuk orang tua siswa sehingga diharapkan para peserta dapat mengikuti kegiatan literasi di Bali ini dengan baik.
" Setiap peserta diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan pengamatan dan observasi di sejumlah tempat dengan tujuan memberikan keyakinan kepada siswa agar memahami peristiwa yang sedang diamati dan diobservasi serta mampu mengekplorasi melalui pengamatan yang cermat dan wawancara kepada para pihak yang berkompeten" katanya.
Dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan kegiata literasi budaya dapat dilakukan berdasarkan program dari pemerintah, kebijakan dinas pendidikan dan inovasi pihak internal sekolah.
"Syaratnya, inovasi yang dilakukan mampu memberikan kesempatan kepada warga sekolah untuk berliterasi dengan cara yang lebih menarik dan kreatif" pungkasnya. ( *Moch.Isnaeni* )