Kasihinfo.com Tanjungpinang – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memiliki peran strategis dalam mengelola keberagaman dan merawat kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Oleh karena itu FKUB perlu terus mensosialisasikan dan mempromosikan nilai-nilai moderasi beragama yang dapat mendorong kerukunan dan toleransi di antara berbagai elemen masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet kepada media sebelum mengikuti acara silaturrahmi dengan Gubernur Provinsi Kepulauan Rabu ( 5/10/2022) terkait pelaksanaan Konferensi Nasional ( Konas ) FKUB Ke VII yang akan berlangsung di Tanjungpinang Propinsi Kepulauan Riau, Rabu-Jumat , 5-7 Oktober 2022 .
Menurutnya disaat situasi dan kondisi negara seperti sekarang ini FKUB harus tampil pada garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat terutama mengenai pentingnya memperkuat komitmen kebangsaan dan menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama.
“Terlepas dari perbedaan budaya dan agamanya, kita sama-sama menolak tindakan atau cara-cara kekerasan baik secara fisik maupun verbal, serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat yang sangat beragam,” katanya.
Dikatakan Konferensi Nasional ( Konas ) ke-VII FKUB se-Indonesia di Tanjungpinang, Propinsi Kepulauan Riau, Rabu-Jumat ( 5-7/10/2022) akan dihadiri perwakilan FKUB dari 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota se Indonesia.
FKUB menurut Ida Pangelingsir akan terus mengembangkan kerjasama, sinergitas, dan kolaborasi bersama berbagai organisasi dan komunitas yang ada di masyarakat. Antara lain, komunitas pemuda, komunitas perempuan lintas iman dan entitas lainnya dalam melaksanakan kegiatan sosial-ekonomi tanpa memandang perbedaan budaya dan agama.
Ia pun meminta secara khusus dukungan dari pemerintah daerah, baik secara finansial maupun fasilitasi, dalam pelaksanaan program-program FKUB di Propinsi, Kabupaten/ Kota se Indonesia.
“Saya menaruh harapan besar agar kegiatan Konferensi Nasional ( Konas ) ke-VII FKUB se-Indonesia ini dapat berpartisipasi aktif dan nantinya dapat menghasilkan suatu rekomendasi yang kongkret dalam upaya mengelola keberagaman dan merawat kerukunan di Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu Sekertaris Jendral ( Sekjen ) Asosiasi FKUB Indonesia KH. Taslim Syahlan, M.Si saat dihubungi di Tanjungpinang menjelaskan bahwa dalam Konas ke VII nanti diharapkan hadir membuka acara Presiden/ Wakil Presiden/ Pejabat terkait. Akan hadir juga Gubernur Propinsi Kepulauan Riau , Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, serta Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama. Juga akan hadir sebagai nara sumber selain dari Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri, juga Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua PB NU serta Prof.DR.Phill Sahiron, MA ( Akademisi ).
"Sejalan dengan Arah dan Kebijakan Moderasi Beragama di Indonesia, maka moderasi beragama merupakan salah satu prioritas program pemerintah yang terdapat dalam Prioritas Nasional Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, serta Program Prioritas Memperkuat Moderasi Beragama." ujar Taslim Syahlan.
Ia juga mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo menaruh perhatian yang sangat besar atas moderasi beragama yang sampai saat ini terus disosialisasikan kepada masyarakat.
"Terlihat pada Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama beberapa waktu yang lalu dengan Presiden yang menyatakan moderasi beragama merupakan pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia." katanya.
Oleh karenanya saat ini menurut Taslim Syahlan pihaknya FKUB bersama Kementerian terkait sedang mengusulkan terbitnya 2 Peraturan Presiden untuk penguatan FKUB.
“Saat ini kami sedang usulkan untuk terbitnya 2 Peraturan Presiden yakni Peraturan Presiden Tentang Penguatan Moderasi Beragama dan Peraturan Presiden Tentang Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama. Diharapkan kedua Perpres tersebut dapat dikeluarkan pada tahun 2022 ini,” pungkas ( *Moch.Isnaeni*)