Kasihinfo.com Boyolali - Jelang hari raya kurban, pasar hewan di kabupaten Boyolali kembali diperpanjang penutupannya hingga waktu yang belum ditentukan . Perpanjangan penutupan pasar ini dikeluhkan para pedagang dan peternak sapi karena mereka tidak bisa menjual sapi kurban di pasar hewan.
Bupati boyolali M Said Hidayat, mengatakan perpanjangan penutupan pasar hewan di Boyolali seharusnya berakhir pada tanggal 4 juli kemarin, namun pemkab boyolali menerima surat dari kementerian pertanian tentang penetapan daerah wabah pmk.
Di dalam keputusan menteri tersebut, provinsi Jawa Tengah pada umumnya dan kabupaten Boyolali pada khususnya masuk ke dalam daerah yang terkena wabah pmk. sehingga, dinas peternakan dan perikanan (disnakkan) kabupaten Boyolali mengambil kebijakan untuk kembali menutup kelima pasar hewan yang ada di kota susu sampai pemberitahuan lebih lanjut.
“ penutupan pasar hewan di boyolali sudah dilakukan sejak tanggal 27 mei kemarin. pemkab boyolali hingga saat ini juga masih berusaha dalam penanganan wabah pmk dengan terus melakukan vaksinasi terhadap sapi yang sehat,” katanya.
Dengan diperpanjangnya kembali penutupan pasar hewan di Boyolali ini dikeluhkan para peternak dan pedagang sapi. salah satu peternak sapi di Boyolali, Purnomo mengatakan penutupan pasar hewan menjelang hari raya kurban sangat merugikan bagi peternak dan pedagang sapi, terlebih para peternak yang sudah lama memelihara sapi berharap bisa menjual sapi mereka di momentum hari raya kurban.
“ kami meminta dan berharap pasar hewan bisa dibuka kembali dengan syarat hewan dalam kondisi sehat yang bisa masuk pasar, sehingga perekonomian peternak tidak terpuruk terlalu lama, karena wabah pmk. pedagang sapi yang saat ini kesulitan mendapatkan hewan untuk kurban karena diberlakukannya pembatasan wilayah/ juga memicu naiknya harga jual sapi hingga 3 juta rupiah per ekornya,” kata Purnomo.
Pedagang dan peternak sapi meminta kepada pemerintah, pihaknya untuk dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang penanganan wabah pmk, sehingga hewan ternak bisa terselamatkan dan ekonomi peternak juga bisa kembali pulih. (ir)