Kasihinfo.com Bekasi - Electrical Wiring Diagram Simulator ( EWDS ) adalah sebuah Alat Peraga Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Otomotif untuk mempelajari kelistrikan pada kendaraan yang dirancang dengan teknologi dan komputasi yang canggih. Itulah sebabnya EWDS ini sangat cocok dan dapat diimplementasikan kedalam kurikulum merdeka belajar di sekolah-sekolah SMK di Indonesia untuk melengkapi sarana praktek siswa di sekolah.
Sahabat Bacin seorang guru SMKN 54 Jakarta usai menyaksikan demo EWDS di showroom PT. Berkah Tangguh Abadi ( BTA ) di Bekasi baru-baru ini mengatakan EWDS ini adalah inovasi baru pembelajaran kelistrikan di sekolah SMK, terutama untuk sarana penunjang pembelajaran praktek kelistrikan otomotif.
" EWDS ini memberikan inspirasi bagi siswa dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri saat mengikuti pembelajaran karena tidak takut salah" katanya.
Menurutnya alat peraga dengan teknologi baru bagi SMK sebagai sarana penting dalam praktek kelistrikan otomotif sehingga dengan alat itu kompetensi siswa dapat berkembang secara maksimal.
" EWDS ini dapat diimplementasikan ke dalam kurikulum merdeka belajar yang dalam waktu dekat akan diterapkan di sekolah" kata Sahabat Bacin menjelaskan.
Sementara itu Direktur PT.BTA Berto Krisnapati selaku distributor alat ini mengatakan bahwa EWDS adalah pelopor revolusi alat peraga SMK Otomotif di Indonesia khususnya dalam hal kelistrikan.
"Menggunakan trainer konvensional dalam kegiatan belajar mengajar dirasa kurang efisien dan kurang bisa diandalkan keawetanya. Bayangkan ketika siswa menjalani praktek menggunakan alat peraga SMK Otomotif konvensional, kemudian ada kesalahan pemasangan kabel dan mengakibatkan komponen rusak atau bahkan terjadi arus pendek yang berbahaya, maka guru akan kerepotan" jelasnya.
Dikatakan juga dengan adanya kesalahan yang mengakibatkan alat peraga rusak , maka siswa lain akan terhalang untuk menjalankan praktek, apalagi kalau hal ini terjadi saat ujian kompetensi" kata Berto Krisnapati.
Dikatakan jika alat peraga simulator rusak, maka banyak siswa tidak jadi ujian kompetensi sehingga kelulusan pun tertunda serta tingkat kompetensi akan berkurang.
"Ketika siswa sudah merakit banyak kabel, kemudian ada kesalahan, maka guru akan menjadi sangat kerepotan untuk men-trace kabel jika masih menggunakan alat peraga SMK Otomotif konvensional. Apalagi kalau muridnya banyak, maka bisa dibayangkan betapa repotnya sang guru dan berapa lama waktu belajar yang terbuang hanya untuk mengurutkan kabel." kata Berto Krisnapati menjelaskan.
EWDS yang satu ini kata Berto tidak seperti alat peraga otomotif konvensional yang selama ini ada di sekolah, yakni satu alat hanya bisa digunakan belajar topik tertentu, tetapi dengan EWDS ini materi
pembelajaran kelistrikan dapat di ekspansi dan dapat diupdate melalui internet.
"Sehingga sebuah EWDS dapat digunakan untuk belajar beberapa materi dengan demikian akan lebih menghemat biaya daripada harus membeli banyak trainer yang berbeda – beda topik." katanya.
Untuk mengetahui lebih lanjut cara mengoperasikan EWDS dapat klik di bawah ini :
https://youtu.be/VsPJdKgrc5A ( Moch. Isnaeni )