Kasihinfo.com Klaten - Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis secara luas. Rumah sakit kelas A merupakan
rumah sakit rujukan tertinggi (top referral hospital). RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten merupakan
Rumah Sakit Kelas A di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang mampu memberikan berbagai pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis.
Salah satu pelayanan
subspesialis yang dimiliki RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten yaitu pelayanan Subspesialis
Bedah Vaskular dan Endovaskular, dimana pelayanan ini jarang dimiliki oleh
rumah sakit-rumah sakit di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Pengampu
pelayanan ini yaitu dr. Andrian Bimo
Indrasmoro Sp.B, Subsp. BE(K).
Apa itu Bedah Vaskular dan
Endovaskular? Bedah Vaskular dan Endovaskular yang disingkat BVE merupakan bagian dari ilmu bedah yang meliputi system
pembuluh darah arteri, vena dan saluran limfa. Pada system arteri beberapa
kelainan memerlukan tindakan bedah vaskular antara lain amputasi tungkai, sumbatan atau
penyempitan arteri koratis dan arteri vertebralis yang menyebabkan kurangnya
aliran darah sampai terjadi infark atau matinya sel otak pada daerah aliran
darah tersebut.
Sumbatan dan penyempitan
juga dapat terjadi pada aliran darah ke ginjal yang menyebabkan hipertensi
sekunder. Demikian pula aneurisma pada pembuluh darah besar misalnya aorta
abdominalis dapat menyebabkan beberapa kelainan dan keluhan serta membahayakan
nyawa bila pecah yang memerlukan peranan bedah vascular untuk mengatasi atau
mencegah komplikasi yang lebih berat.
Beberapa kasus yang
ditangani Bedah Vaskular dan Endovaskular antara lain luka kaki diabetes, akses
vaskular (Cuci darah,
Kemoterapi), penyakit varises tungkai, embolisasi tumor, trauma pembuluh darah,
penyakit thrombosis vena dalam, penyakit penyumbatan arteri perifer, penyakit
pelebaran pembuluh darah aorta, hipertensi porta, kelainan (malformasi) dan
tumor pembuluh darah, serta lymphedema.
Pada hari senin 9 Mei
2022, RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten berhasil melakukan tindakan operasi
dengan diagnosis Pseudoaneurisma arteri
femoralis post puncture yang dilakukan oleh dokter subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskularnya untuk
hemodialisa kepada pasien laki-laki
berusia 56 tahun. Tindakan operasi yang baru kali pertama dilakukan di RSST
adalah dengan melakukan tindakan operasi repair pseudoanerisma dan evakuasi
hematoma.
Pseudoaneurisma atau aneurisma palsu adalah akumulasi darah ekstravaskuler
dalam suatu rongga yang terhubung dengan arteri, disertai disrupsi lapisan
pembuluh darah. Tindakan Puncture atau tusukan pada tindakan hemodialisa
mengakibatkan hematoma. Hematoma merupakan kondisi adanya kumpulan darah yang tidak normal
di luar pembuluh darah.
Gangguan ini dapat terjadi pada dinding pembuluh darah,
arteri, vena, hingga kapiler, sehingga darah bocor ke jaringan yang tidak
seharusnya. Pada tindakan operasi ini berhasil mengevakuasi 407gr hematoma yang
terdapat di jaringan diluar pembuluh darah di paha sebelah kanan. Menurut dr. Andrian, kalau tidak segera dievakuasi, pasien akan
merasakan nyeri yang luar biasa di lokasi area hematoma. (Sumber : humas RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten )