Kasihinfo.com Klaten – Jumat pagi, (22/4/2022) Polres Klaten menggelar apel gelar pasukan Ops Ketupat Candi tahun 2022 di lapangan KSDC Mapolres Klaten. Apel dipimpin oleh Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya dan dihadiri oleh sejumlah Forkompinda kabupaten klaten. Apel tersebut digelar untuk mewujudkan sinergitas Polri dengan instansi terkait guna menjamin masyarakat aman dan sehat dalam merayakan Idul Fitri 1443 H.
Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya menyampaikan terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan pada pengamanan mudik tahun ini, yaitu penerapan protokol kesehatan, pengelolaan tempat wisata, pengawasan lalulintas perjalanan mudik, pemantauan tempat ibadah, serta melakukan testing, tracing, treatment terhadap kasus Covid-19 dan melakukan random antigen pada pelaku perjalanan.
“Diharapkan dengan langkah-langkah tersebut perjalanan mudik, arus balik dan Covid-19 dapat terkendali. Maka sinergitas pemangku kepentingan juga harus solid,” tuturnya.
Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetya mengatakan, kebijakan pemerintah dengan tidak ada pelarangan mudik, mengakibatkan tingkat mobilitas masyarakat tinggi dan sangat rawan terhadap terjadinya transmisi covid-19 menjelang, pada saat dan pasca perayaan idul fitri.
Untuk itu, selama pelaksanaan operasi ketupat candi 2022 yang dilaksanakan selama 12 hari, mulai 28 april hingga 9 mei 2022, di setiap pos pam disiagakan tim pelayanan vaksinasi. lima titik tersebut yakni, di Prambanan, simpang Tegalyoso, Alun Alun Klaten, Jatinom, dan Terminal Delanggu.
“ nantinya disetiap pospam, disiagakan tim pelayanan vaksianasi, sehingga bisa melayani bagi pemudik yang membutuhkan vaksin. kelima pospam tersebut seperti di Prambanan, simpang Tegalyoso, alun-alun Klaten, Jatinom dan Delanggu” Katanya.
Kapolres menambahkan, bahwa untuk ops ketupat di wilayah kab. Klaten akan diterjunkan sebanyak 654 personel gabungan tni-polri dan instansi terkait lainnya.
Sesuai amanat kapolri, kapolres klaten mengatakan bahwa, walaupun situasi pendemi covid-19 di indonesia saat ini sudah terkendali, dimana tingkat penularan berada di bawah angka 1, dengan positivity rate dan bor rumah sakit berada dibawah standar WHO, namun perlu ditegaskan bahwa pendemi belum sepenuhnya selesai.(h-d)