Sejumlah wisatawan mandi di Umbul besuki, desa pongok, saat simulasi pembukaan wisata. Selasa, (5/10/2021)
Kasihinfo.com Klaten - Menyusul turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) aglomerasi Soloraya menjadi level 2, membawa angin segar bagi para pengelola wisata di Klaten Jawa Tengah.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala desa Ponggok, kecamatan Polanharjo, Klaten, Junaedi Mulyono di sela pemantauan simulasi pembukaan di sejumlah wisata yang ada di desa pongok.
“ Alhamdulillah, tadi malam(senin,4 okt 2021) sudah diumumkan jika sesoloraya,
PPKM turun ke level dua. Jadi untuk pariwisata sudah bisa dipersiapakn untuk
buka. kita sudah mulai satu bulan kemarin, mengadakan simulasi pembukaan
pariwisata dalam era kali ini, sehinga ketika benar diperbolehkan buka, kami
(pengelola) sudah siap” katanya.
Juanedi menambahkan jika simulasi pembukaan umbul ponggok juga sudah mulai sebulan yang lalu, tetapi pengunjung dibatasi. Penerapan protocol covid 19 dilakukan secara ketat.
“ Dan alhamdulillah, dengan turunnya ke level dua ini, wisata di soloraya sudah mulai buka, restoran dan juga kafe. ini sangat membahagiakan bagi kami, karena di desa Ponngok, usaha yang paling berkembang dan yang paling maju yaitu dari sektor pariwisata” imbuhnya.
Kades Ponggok tersebut menambahkan jika selama pandemi kemarin, warga setempat sangat merasakan dampaknya, sekaligus juga dirasakan oleh desa ponggok terutama terkait pemasuka PAD desa. PAD memang turun hingga 80 persen, termasuk di pendapatan BUMdes nya, dimana kemarin sebelum covid bisa tembus 16 M, namun saat pandemi ini hanya mencapai 3,2 M. baginya, Ini merupakan angin segar bagi desa ponggok, terkait pembukaan wisata nantinya.
Saat pandemi ada beberapa strategi yang dilakukan, salah satunya yaitu gotong royong, dimana, beberapa wisata yang ada diponggok dibuat terintregasi satu sama yang lainnya, kemudian saat ini tidak hanya menunggu wisatawan datang ke ponggok, tetapi ponggok melakukan jemput bola wisatawan untuk datang ke ponggok.
Selanjutnya, dengan re branding, yaitu membranding ulang paket-paket wisata yang ada diponggok, termasuk perencanaan pengembangan wisata yang ada di ponggok untuk dioptimalkan kembali.
Jumlah wisatawan kalau hari libur bisa mencapai 1000 an wisatawan dalam satu lokasi, dan di ponggok sendiri saat ini ada 4 lokasi wisata. setiap pengunjung satu wisata dibatasi 100 an.
“ setiap satu lokasi wisata saat hari libur atau minggu, bisa mencapai 1000 an dan dilakukan pembatasan sekitar 100 waisatawan yang ada dilokasi wisata. jadi 100 keluar, 100 masuk dan seterusnya” katanya. (h-d)