Kasihinfo.com Yogyakarta - Penanganan Covid di kota-kota Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta semakin membaik. Kota Yogyakarta, Kabupaten Klaten, dan Kota Surakarta misalnya, telah ditetapkan pemerintah masuk dalam Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada level 2. Dengan pemberlakuan PPKM pada level ini, masyarakat di wilayah tersebut mulai kembali melakukan aktivitas perekonomian dan menggunakan transportasi umum termasuk KRL maupun KA Lokal.
Dari data KAI Commuter , tren volume pengguna KRL Yogyakarta-Solo dan KA Lokal Prambanan Ekapres (Prameks) mulai meningkat. Pada Bulan September lalu, volume rata-rata pengguna KRL Yogyakarta-Solo per harinya sebanyak 3.526 pengguna. Sedangkan volume rata-rata pengguna KRL Yogyakarta-Solo per hari pada Bulan Oktober ini naik sebesar 56% atau menjadi rata-rata 5.488 pengguna per hari. Sedangkan untuk rata-rata per hari volume pengguna KA Lokal Prameks naik sebesar 47% dari rata-rata 721 pengguna per hari pada Bulan September menjadi 1.061 pengguna per hari pada Bulan Oktober ini.
Pada Oktober ini trend menggunakan KRL pada hari Sabtu, Minggu dan libur juga meningkat dibandingkan bulan September. Pada September, rata-rata volume pengguna di akhir pekan tidak jauh berbeda dengan di hari-hari biasa yaitu 3.432 pengguna. Sementara pada Oktober ini volume pengguna di akhir pekan mencapai 6.353 pengguna dengan catatan tertinggi pada Hari Minggu 17 Oktober lalu yaitu 7.177 pengguna.
Saat ini operasional dan layanan KRL Yogyakarta-Solo tetap berjalan normal dimulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB dengan 20 perjalanan per harinya. KAI Commuter mengoperasikan 3 rangkaian KRL dengan formasi 8 kereta dalam satu rangkaian (SF 8). Sedangkan untuk operasional pelayanan KA Lokal Prameks Yogyakarta-Kutoarjo PP, KAI Commuter mengoperasikan 8 perjalanan per harinya dengan jam operasional mulai pukul 05.15 WIB hingga pukul 17.35 WIb yang menggunakan 2 rangkaian Kereta dengan jumlah 5 kereta dalam satu rangkaian (SF 5).
Sejalan dengan itu, KAI Commuter juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada saat menggunakan KRL maupun KA Lokal Prameks. Pengguna KRL Yogyakarta-Solo juga diwajibkan menggunakan masker ganda dengan salah satunya adalah masker medis dilapis dengan masker kain sebagaimana yang direkomendasikan para dokter dan Kementerian Kesehatan. Pengguna juga wajib selalu menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum maupun sesudah naik kereta.
Syarat untuk menggunakan KRL yang juga wajib diikuti adalah menunjukkan sertifikat vaksin. Sertifikat vaksin dapat ditunjukkan kepada petugas secara fisik (dicetak) maupun secara digital, atau melalui scan kode QR yang ada di stasiun dengan aplikasi PeduliLindungi. Scan kode QR juga dapat dilakukan melalui aplikasi lainnya yang sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Sedangkan penerapan protokol kesehatan dalam menggunakan tranportasi KA Lokal Prameks, para penggunanya diwajibkan mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada pemesanan dan pembelian tiket KA Lokal. Pengisian NIK ini untuk membantu proses validasi dokumen kesehatan calon pengguna KA Lokal karena sistem boarding KAI sudah terintegrasi dengan aplikasi Peduli Lindungi.
Aturan-aturan tambahan yang ada selama masa pandemi ini juga tetap berlaku di KRL dan KA Lokal. Seperti aturan untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam saat berada di dalam kereta dan anak-anak di bawah umur 12 tahun sementara tidak diperkenankan naik KRL maupun KA Lokal. Petugas juga tetap konsisten menerapkan jaga jarak aman antar pengguna KRL dengan membatasi jumlah orang per kereta untuk mengantisipasi kepadatan di dalam kereta. Petugas akan melakukan penyekatan bila kondisi di stasiun maupun di dalam KRL sudah sesuai kuota.
KAI Commuter menghimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan tertib saat antrean pada penyekatan pembatasan kuota. Agar terhindar dari potensi antrean, pengguna dapat melihat informasi kepadatan di stasiun melalui aplikasi KRL Access yang menyediakan fitur info kepadatan stasiun, posisi terkini KRL, jadwal KRL atau menggunakan KRL di luar jam-jam sibuk.
Berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan KAI Commuter ini adalah untuk menciptakan transportasi KRL yang sehat, aman dan nyaman bagi para penggunanya selama masa pandemi. Tentunya upaya tersebut memerlukan dukungan dari para pengguna agar tetap dapat beraktivitas kembali dengan sehat dan produktif.
(VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba)