Kasihinfo.com Klaten – Setelah olahraga Woodball masuk menjadi
cabang olahraga resmi yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Propinsi, atau Porprov,
pengurus Indonesia Woodball Asosiasi (IWBA) Kabupaten Klaten menggelar acara
Pelatihan Tehnik Bermain dan Manajemen Penyelenggaraan Kejuaraan Woodball yang
Profesional selama 2 hari mulai tanggal 29-30 Oktober 2021, bertempat di Gedung
Saroga KONI, Dukuh Pundungan, Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Klaten.
Ketua IWBA kabupaten Klaten, Koko Istiyanto mengatakan
jika IWBA mempunyai agenda kegiatan supaya punya kurikulum dan sebuah
langkah sukses seperti road tour PON agar juara.
“kegiatan pelatihan dalam
rangka pelaksanaan Program Kerja dan Persiapan Atlit menuju PORPROV 2022, pembekalan ilmu dasar tentang woodball dan memberikan tehnik bermain
yang profesional” katanya.
Joko menambahkan, olahraga ini cocok dimainkan untuk semua kelompok usia mulai dari anak-anak sampai orang lanjut usia dan dilakukan dengan santai. Olahraga ini merupakan modifikasi dari golf yang dapat dilakukan di tanah lapang.
Olahraga ini menggunakan mallet
(tongkat), bola, gate (gawang kecil) dan fairway (lintasan). Dia juga
menyampaikan bahwa woodball juga merupakan olahraga yang membutuhkan manajemen
diri karena dibutuhkan ketenangan selain juga skill dan konsentrasi yang baik.
Menurutnya, Woodball pada prinsipnya adalah memasukkan bola ke dalam gate
dengan cara memukul bola dengan mallet (tongkat) dengan jumlah pukulan yang
paling sedikit sampai bola masuk gate dan menghindari bola keluar dari batas
lapangan (Out Bound/OB).
Woodball masuk Indonesia pada
tahun 2007 dari Taiwan dan Klaten termasuk terlambat. Cabang Olahraga (Cabor)
Woodball juga akan mulai dipertandingkan di PON (Pekan Olahraga Nasional) tahun
2024 di Aceh.
Di
Klaten, kata Joko, masih membutuhkan banyak bibit atlet muda, minimal jumlah
ideal atlet 80 orang per kabupaten. Saat ini di Klaten baru ada 60 atlet yang
ada. Olahraga ini, sambung Joko, lebih murah dibandingkan olahraga sejenis
woodball seperti golf. Sama-sama menggunakan stik dan gerakan sama tapi lebih
murah.
“Banyak potensi yang bisa
dikembangkan dari permainan woodball ini. Karena masih tergolong baru prospek
untuk menjadi pemain yang profesional masih terbuka lebar” ungkapnya.