Kasihinfo.com Klaten – Petani di desa Sawahan, kecamatan
Juwiring Klaten Jawa tengah, kamis pagi, 30 september 2021, menggelar panen
padi organic di lahan desa setempat atas pendampingan konsultan pertanian dari
lembaga pengembangan pertanian (LPP) NU Klaten Jawa Tengah.
Panen padi organic jenis padi rojolele tersebut di lahan yang
dioleh oleh kelompok tani Sarwo Tulus LPPNU Klaten diawali dengan tradisi wiwitan
lahan lahan pertanian lahan percontohan pertanian di dukuh Dangsri, desa
Sawahan.
Kepala desa Sawahan, Muji Widodo mengatakan, setidaknya ada
sekitar 2,5 hektar yang dijadikan percontohan pertanian organik di desa
setempat oleh kelompok tani Sarwo Tulus.ia berharap, kedepannya akan semakin
banak para petani setempat untuk tertarik mengembangkan pertanian organic.
“ ya saat ini ada sekitar 2,5 hektar yang dikembangkan untuk
pertanian organik. Besar harapan, kedepan target kami ada sebanyak 80 patok
sawah yang ikut mengembangkan pertanian organic jenis rojolele khas kabupaten
Klaten tersebut” katanya.
Ketua LPP NU Klaten, Wardiyono mengatakan, pengembangan pertanian
organik di desa Sawahan ini merupakan salah satu dari pengembangan pertanian organik
yang telah didampingi dan telah tersebar di 14 kecamatan di Klaten Jawa Tengah.
Luas lahan percontohan pertanian organik dampingan LPP NU Klaten sendiri saat
ini sudah mencapai 23 hektar.
Wardiyono menambahkan, yang menjadi permasalahan para petani
saat ini, disaat panen, harga jual hasil panen sering dibeli dengan harga
rendah. Hal inilah yang menjadi penyebab utama para petani beralih profesi, dan
banyak lahan pertanian mengganggur.
“sistem tanam dengan patokan musim dan dilakukan secara
bersamaan justru membuat kendala tersendiri bangi para petani. Dimana saat
butuh benih bersamaan, butuh pupuk juga bersamaan, dan ketika panen pun
bersamaan. Hal ini lah yang bisanya dimanfaatkan pihak lain guna mengambil
keuntungan tetapi merugikan para petani. dan banyak petani beralih profesi”
katanya.
Untuk itu, kami LPPNU memberikan pendampingan kepada para
petani, dengan mengembangkan demplot pertanian organic, terlebih lagi, saat ini
kondisi kesuburan lahan pertanian terus menurun atas akumulasi penggunakan
pupuk anorganik, yang mempengarui juga tingkat produktifitas hasil pertanian.
Pendampingan yang dilakukan sendiri dengan mengajak para petani
untuk mueli beralih ke pertanian organic, sedikit demi sedikit. Bahkan tidak
hanya tanaman organic saja, dalam pendampingan, para petani juga diajak untuk
belajar membuat pestisida hingga pembuatan pupuk organic sekaligus pengembangan
benih secara mandiri.
Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa mengatakan, di juwiring
sendiri sudah ada beberapa desa yang mulai mengembangkan pertanian organic salah
satunya di desa Sawahan. Hingga kini jumlah total lahan pertanian yang sudah
mulai beralih ke pertanian organic sebesar 100 hektar.
“Sudah ada beberapa desa mas, yang telah mulai berlalih ke
pertanian organic, di wilayah Juwiring ini. Selain didesa Sawahan juga dan di
desa Pundungan, Bolopleret serta Bulurejo. Setidaknya sudah ada sekitar 100
hektar lahan yang mulai beralih ke pertanian organic” katanya. (h-d)