Kasihinfo.com Klaten – Bupati Klaten Sri Mulyani sidak pelaksanaan Pembelajaraan Tatap Muka (PTM) di SMPN 6, SDN 1, dan SDN 3 Klaten, Selasa (28/9/2021). Sidak kali ini juga dilakukan oleh tim di 5 wilayah lain di Kabupaten Klaten, sebagai langkah antisipasi akibat ditemukannya indikasi dominasi cluster PTM di wilayah Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
“Kenapa saya melakukan sidak pada hari ini, karena di Jawa Tengah ini cluster PTM yang mendominan. Sehingga saya dan Pak Kepala Dinas Pendidikan dan jajaran melakukan sidak ini, untuk melihat secara langsung bagaimana pelaksanaan PTM di Kabupaten Klaten. Dan saya lihat semuanya sudah sesuai protokol kesehatan,” terang Bupati.
Hasil sidak kali ini menurut Bupati, pelaksanaan PTM sudah sesuai dengan protokol kesehatan, guru dan tenaga kependidikan dalam keadaan sehat, dan pelaksanaan screening mulai dari cek suhu tubuh, kemudian cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir terhadap siswa, sudah berjalan sesuai protokol kesehatan, serta siswa yang mengikuti PTM hanya sebanyak 50 persen dari jumlah siswa.
“Sukses sehat semoga di Klaten tidak terdapat cluster PTM,” imbuh Bupati.
Terkait program vaksinasi termasuk untuk pelajar, Bupati menyampaikan hingga saat ini masih berjalan, dengan fokus pelaksanaan vaksinasi pelajar oleh Kodim dan Polres Klaten. Kemudian dengan kuota vaksin yang mencukupi, sekarang Klaten masuk urutan ke lima capaian terbanyak pelaksanaan vaksinasi di Jawa Tengah, dengan prosentase mencapai 56 persen.
“Setiap hari, kita dengan kuota vaksin sekarang itu banyak, kita itu 35 ribu (dengan) 3 pilar ini ya, capaian kita vaksin setiap hari. Harapan saya dengan Pak Kapolres dan Pak Dandim, tanggal 1 Oktober besok capaian vaksin di Kabupaten Klaten adalah 70 persen,” pungkas Bupati.
Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 6 Klaten Eguh Setyo Surono mengungkapkan, pelaksanaan PTM disekolahnya sudah berjalan sejak pertengahan bulan September lalu, dengan jumlah siswa mengikuti PTM sebanyak 50 persen setiap kelas, dengan mekanisme pembagian siswa sesuai urutan nomor urut siswa.
Terkait adanya indikasi cluster PTM di Jawa Tengah Eguh menyampaikan, pihaknya akan memperketat protokol kesehatan bagi siswa masuk mengikuti kegiatan PTM.
“Siswa yang masuk dicek suhu terlebih dahulu dan seterusnya (sesuai prokes), termasuk kaitannya dengan pembagian siswa. Untuk yang masuk (sebanyak) separuh siswa, per kelas separuh, dengan pembagian untuk nomor 1 sampai dengan 16 untuk hari pertama, dan yang nomor 17 sampai selanjutnya hari berikutnya. Kebetulan rata-rata siswa itu sebanyak satu kelas itu 32 siswa,” pungkasnya. (rh)