Kasihinfo.com Boyolali - Upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-76
diperingati di rumah sakit darurat covid (RSDC) asrama haji Donohudan dengan
sangat sederhana. tak ada pasukan TNI, Polri yang berbaris rapi saat upacara,
yang ada hanya barisan pasien covid-19, dengan pakaian sehari-hari. dengan mengenakan
pakaian hazmat APD, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi inspektur
upacara.
Hazmat yang dikenakan ganjar
berwarna putih polos. ia juga memakai kacamata lengkap dengan masker dobel
berwarna merah putih. di bagian bawah, ganjar mengenakan sepatu boot berwarna
orange. seluruh petugas upacara juga semua juga menerapkan protokol kesehatan
ketat. mereka menggunakan hazmat lengkap, baik petugas pengibar bendera merah
putih, pembaca teks UUD 1945, pembaca doa, dan lainnya.
Ganjar sengaja memakai hazmat
saat memimpin upacara dan ingin merasakan bagaimana para tenaga kesehatan
berjuang menangani pandemic. Menurutnya, perjuangan para nakes sungguh luar
biasa, mereka harus berjuang menyemangati diri sendiri, merawat pasien, sekaligus menyemangati para
penyintas. ganjar mengatakan saat ini kasus covid19 di jawa tengah sudah
menurun terbukti salah satunya adalah tingkat keterisian rumah sakit yang menangani
covid19 sudah sepi pasien.
“hari ini saya ingin upacara
dengan para penyintas, memang di hari kemerdekaan ini rasa sedih masih dialami
para warga, namun saya pengen semua bersemangat, dan tadi terlihat semangat
kawan-kawan. Saya baru pertama kali pakai hasmat, panas banget ternyata. Saya tidak
bias membayangkan mereka yang berjam jam menggunakan hasmat. kami berharap
dengan kehadiran kami, akan menumbuhkan semangat bagi mereka” kata Ganjar.
Setelah upacara, ganjar
menyempatkan berbincang dengan pasien isolasi. dalam kesempatan ini ganjar
memberikan hadiah sepeda motor kepada pasien yang berulang tahun tepat di
tanggal 17 agustus. pasien yang beruntung mendapat kado dari gubernur adalah
atlas seorang guru honorer dari kecamatan kemalang, kabupaten klaten.(t-i)