Bangkitkan UMKM, Ketua TP PKK Klaten Kunjungi Batik Ecoprint Keden, Pedan

 

 dari kiri, Pemilik batik Ecoprint Erna Kuswandari, Ketua TP PKK Klaten Endang Samiasih Rahayu, Kades Keden Agit beserta Istri saat melihat hasil produk Batik Ecoprint di Kamala Art Keden. Kamis, (15/4/2021)

Kasihinfo.com Pedan – Guna memastikan perkembangan UMKM pasca terdampak Covid 19, Ketua TP PKK Kabupaten Klaten, yang kini sedang focus membangkitkan UMKM di Klaten Jawa Tengah, Endang Samiasih Rahayu mengunjungi beberapa UMKM di bidang batik, salah satunya yang berada di desa Keden, Kecamatan Pedan, Klaten. Kamis, (15/4/2021).

Dalam kesempatan tersebut, istri Wakil Bupati Klaten tersebut berkunjung ke Kamala Art Batik Ecoprint, sebuah usaha batik dengan memanfaatkan beberapa kayu dan dedaunan yang ada disekitar, tanpa menggunakan bahan kimia.

Ditemani Kepala desa Keden Agit Adetya Putra, beserta  ketua PKK Desa Keden, Nyonya Agit,  Endang Yoga Hardaya  yang saat ini juga sebagai ketua Dekranasda Klaten, melihat secara langsung baik dari bahan pewarnaan yang berasal dari kayu dan dedaunan, melihat proses pewarnaan, pengeringan, hingga batik yang sudah siap dipasarkan .

Disela kunjungan, Endang Yoga Hardaya memberikan apresiasi atas geliat dan perkembangan usaha batik di Klaten, khususnya batik Ecoprint. Walaupun di Klaten belum terlalu familiar, namun Ia berharap, batik Ecoprint akan terus berkembang, mengingat batik Ecoprint merupakan salah satu produk batik yang ramah lingkungan, pasalnya tanpa menggunakan bahan kimia.

“ ini sangat bagus mas, ya walaupun batik Ecoprint belum terlalu familiar bagi warga Klaten. Semoga batik Ecoprint terus berkembang, dan kedepan anggota PKK ataupun warga masyarakat bisa belajar bareng terkait apa itu batik Ecoprint berikut prosesnya, sehingga akan semakin banyak pengusaha batik Ecoprint di Klaten Jawa Tengah” katanya.

Pemilik Kamala Art Batik Ecoprint Erna Kuswandari menceritakan jika batik Ecoprint, merupakan teknik batik dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar, dengan memanfaatkan berbagai jenis kayu yang sering digunakan untuk batik tulis, dengan dipadukan daun alami, tanpa menggunakan bahan kimia, juga tanpa menggunakan malam serta tanpa menggunakan canting.

“ Jadi dedaunan langsung diterapkan ke dalam kain, kemudian di kukus selama dua jam, dan baru dikeringkan. Memang batik ekoprint prosesnya sangat lama,satu motif kain bisa satu minggu dan hanya bisa dilakukan secara manual dengan tangan. Uniknya, produk batik yang dihasilkan tidak bisa sama satu dengan batik lainnya. Jadi satu lembar kain ya satu lembar motif, tidak ada kembaranya” kata Erna.

Batik Ekoprint miliknya tersebut  sudah 3 tahun, walaupun di Klaten belum terlalu familiar , namun pemasaran justru banyak dari luar klaten, seperti jawa barat, jawa timur, bahkan luar jawa, yaitu jambi, manado, Sulawesi, Sumatra. Terkait harga, untuk sale atau kerudung harga kisaran mulai  100 ribu rupiah,  kemudian untuk kain mulai dari 200 ribu rupiah, sedangkan untuk baju mulai dari 250 ribu. (h-d)

 

أحدث أقدم