CEO Informa Studi Klaten, Muhammad Irfan Yudihstira menjelaskan, Desa Pintar Versi 2.0 melengkapi versi yang sebelumnya telah dilaksanakan dan dibangun di sejumlah desa di Klaten dengan nama DILAN (Desa Inovatif Lancar Administrasi). Aplikasi ini dibuat untuk membantu perangkat desa melayani masyarakat. Mulai pelayanan administrasi kebijakan dan aturan lainnya, administrasi kependudukan, potensi desa dan masyarakatnya, peta digital dan batas-batas wilayah desa, layanan surat menyurat, dan lain-lain.
“Khusus layanan surat menyurat ini, semua layanan administrasi kependudukan bisa langsung login di aplikasi android DILAN atau aplikasi DESA PINTAR ini. Semua warga desa bisa langsung mengajukan kebutuhan surat administratif dari aplikasi yang diunduh di android masing-masing. Setelah suratnya jadi, mereka bisa tinggal ambil suratnya di kantor desa. Tidak perlu lagi mondar-mandir ke kantor desa,” kata Irfan dalam siaran persnya, Sabtu (06/03/2021).
Lebih lanjut Irfan menjelaskan, aplikasi Desa Pintar merupakan sebuah sistem informasi desa yang terintegrasi denga peta digital berbasis kewilayahan. Sistem administrasi berbasis data ini diharapkan bisa menjadi suatu pionir terjadinya kemungkinan duplikasi data apa pun yang diterbitkan desa. Pasalnya, Desa Pintar tidak hanya membangun sistem informasi, tapi lebih mendasar lagi juga membangun data desa.
“Langsung maupun tidak langsung, aplikasi Desa Pintar bermaksud mengedukasi desa bahwa data itu sangat penting. Urgensinya terkait erat dengan kebutuhan memberikan semua informasi dan kebijakan yang betul-betul berbasis data. Data yang valid akan membantu pemerintah desa merumuskan setiap kebiijakan dan aturan yang diterbitkan desa,” kata Irfan lagi.
Di tempat yang sama, CMO Informa Studios, Nurani Suci menunjukkan Desa Pintar Versi 2.0 yang baru saja dilaunching memiliki keunggulan tersendiri dibanding Desa Pintar Versi sebelumnya. Desa Pintar Versi 2.0 ini bisa mengimpor atau memasukkan data yang baru dari aplikasi lain. Dengan begitu, efesiensi dan efektivitas kerja bisa tercapai. Irfan berharap, aplikasi Desa Pintar bisa terus dikembangkan lebih lanjut. Kami berpikir, program Aplikasi SMART yang dimiliki Pemkab Klaten telah menjawab kebutuhan data di setiap desa. Ternyata, saat ini kondisinya masih jauh dari harapan. Tidak semua desa memiliki basis data yang riil dan akurat menggambarkan kondisi desa sebenarnya.
“Jauh lebih berharap lagi, aplikasi Desa
Pintar nantinya bisa terintegrasikan dengan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK) yang dimiliki Dinas Kependukan dan Catatan Sipil
(Disdukcapil). Bila hal itu bisa tercapai, betapa pemerintahan akan dimudahkan
dalam memberikan pelayanan publik dan menentukan kebijakan atau aturan-aturan
tertentu. Sekali lagi, karena semuanya berdasar basis data yang kuat dan
akurat,”pungkasnya. (Humas Informa Studio)