Kasihinfo.com Klaten - Akibat pandemi covid -19 desa wisata khususnya wisata tirta ditutup sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat dan bumdes selaku pengelola.Dengan di perbolehkanya kembali wisata tirta dibuka oleh plt Bupati Klaten dan gugus tugas penanganan covid 19 tingkat kabupaten Klaten disambut gembira sejumlah pelaku pariwisata dan desa wisata di klaten tak terkecuali desa wisata ponggok polanharjo Klaten.
Kepala desa ponggok junaedi mengungkapkan selama 8 bulan pandemi covid- 19 tidak sedikit kerugian yang ditimbulkan akibat ditutupnya wisata tirta dan berdampak ekonomi bagi masyarakat.
Untuk kelangsungan pariwisata pihaknya mengapresiasi langkah dinas pariwisata yang akan melakukan monitoring pelaksanaan penerapan protokol kesehatan . Pihaknya siap melaksanakan apa yang menjadi ketentuan berkait.
Selama pandemi ke depan penerapan tempat wisata umbul ponggok nanti akan dibatasi 300 pengunjung setiap harinya dan yang nanti boleh masuk ke kolam renang atau mata air hanya 30 orang selama 2 jam bergantian.
Sudah ditetapkan untuk anak di bawah umur tidak diperbolehkan untuk masuk ke tempat wisata,pengunjung juga wajib pakai masker kecuali kalau untuk makan dan berenang. Selain itu, pengunjung juga akan di tanya mengenai data awal atau pemeriksaan awal kesehatan mereka dan harus mengisi data apakah mereka berasal dari zona merah dan apakah mereka itu sakit flu batuk .
" Semua Pengunjung akan dicek suhu tubuhnya tapi kalau mereka tidak memenuhi sarat tidak diperkenankan masuk." Kata junaedi. (mangun)