Kasihinfo.com Jatinom - Tradisi apeman yaqowiyu di desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, tetap digelar meski di masa pandemi covid 19. Bedanya, tradisi tahunan yang telah berusia empat abad ini kali ini digelar secara daring virtual atau sambungan visual langsung melalui jaringan internet.
Protokol
kesehatan pencegahan virus covid 19 diterapkan secara ketat sejak memasuki kompleks
masjid agung ki Ageng Gribig di desa Jatinom, kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.
tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang selalu penuh sesak dengan pengunjung
dari berbagai kota, di tempat penyelenggaraan tradisi yaqowiyu ini terlihat
sepi.
Panitia
tradisi tahunan yang disebut juga apeman atau saparan ini sejak jauh hari telah
mengumumkan, bahwa pelaksanaan puncak tradisi yang biasanya ditandai dengan
sebaran kue apem, untuk tahun ini ditiadakan. puncak tradisi yaqowiyu hanya
akan diisi dengan doa tahlil bersama di sekitar makam ki ageng gribi, ulama
islam yang pertama kali mengenalkan tradisi yaqowiyu, ratusan tahun silam. seluruh
rangkaian acara disiarkan secara live daring atau virtual melalui jaringan
internet media social.
Sekretaris
panitia yaqowiyU, yang sekaligus juru kunci makam, Muhammad Haryanto
menjelaskan, tradisi yaqowiyu tahun 2020 ini memang berbeda. meski esensinya
masih sama tentang yaqowiyu yang berarti pengampunan, tradisi yang telah
berusia empat abad ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan covid
secara ketat.
“Peserta
pelaksanaan tradisi sangat dibatasi, para pengunjung yang biasanya penuh sesak
juga tidak ditemui di pelaksanaan apeman yaqowiyu tahun ini. yang juga beda
untuk yaqowiyu tahun ini adalah isi doa yang secara khusus ditujukan agar pandemi
covid 19 segera berlalu. cukup kali ini
dan selamanya tak akan terulang lagi” katanya.(i-p)