Lili Agustiani bersama puluhan ibu-ibu warga Banyumas, belajar membatik di kebon bayat, Klaten. Jumat(28/08/2020). |
Kasihinfo.com Bayat - Pandemi covid-19 tidak menyurutkan
semangat puluhan ibu-ibu dari Banyumas, untuk belajar membatik di Klaten Jawa
Tengah. mereka di Kebon Bayat, belajar dari membuat pola,proses membatik,
hingga tahap pewarnaan secara alami, yang nantinya akan diterapkan dalam membatik
di Banyumas Jawa Tengah.
Bertempat di galeri batik kebon indah, desa kebon, kecamatan bayat , klaten jawa tengah , puluhan ibu-ibu yang berasal dari berbagai
ukm di Banyumas Jawa Tengah , belajar membatik selama 12 hari, sejak tanggal 24
agustus hingga 5 september mendatang. puluhan ibu-ibu ini magang di batik kebon
dalam rangka penumbuhan wirausaha baru, bidang batik tulis kabupaten banyumas.
Menurut pimpinan batik kebon indah, Dalmini mengatakan,
selama 12 hari ini, puluhan ibu-ibu ini
belajar tentang batik dari awal, yaitu dari merancang dan membuat pola,
menggambar, membatik, hingga di tahap akhir belajar tentang pewarnaan alam . nantinya seluruh materi dan praktek yang
mereka dapatkan akan diterapkan untuk membuat batik di banyumas, dengan harapan
akan semakin banyak wirausaha batik di wilayah banyumas jawa tengah .
“ di sini mereka belajar membatik dari nol, yaitu dari
membuat pola, menggambar, proses membatik, hingga tahap akhir proses pewarnaan
secara alami. Usai pelatihan nantinya akan mereka terpkan dalam proses membatik
di Banyumas” kata dalmini, jumat, (28/08/2020).
Pasca magang, pihak batik kebon bayat tetap akan memberikan
pendampingan para ibu-ibu tersebut guna menumbuhkan wirausaha baru di bidang
batik di wilayah banyumas.
“nantinya komunikasi tetap kami jalin, sehingga jika mereka
mengalami kesulitan tentang batik, kita disini bisa membantu” tambahnya.
Salah satu peserta magang, Lili Agustiani mengaku senang
bisa belajar membatik di kebon bayat ini. dikarenakan sudah terbiasa membatik,
ia tidak terlalu banyak menemui kendala dalam belajar membatik tersebut.
Menurutnya di banyumas memang banyak UKM batik, namun kebanyakan batik sintetis dan cap. kini ia belajar membatik dan pewarnaan secara alam, dengan harapan nantinya akan menumbuh kembangkan batik pewarnaan alam di banyumas, mengingat pemkab setempat sudah mendukung keberadaan batik, dengan menerapkan seragam batik bagi ASN di setiap hari kamis.
Menurutnya di banyumas memang banyak UKM batik, namun kebanyakan batik sintetis dan cap. kini ia belajar membatik dan pewarnaan secara alam, dengan harapan nantinya akan menumbuh kembangkan batik pewarnaan alam di banyumas, mengingat pemkab setempat sudah mendukung keberadaan batik, dengan menerapkan seragam batik bagi ASN di setiap hari kamis.
“ini kami belajar membatik mas, karena sudah terbiasa, kami hanya
menemui beberapa kendala saja, kebanyakan kurang teliti dalam membatik bagian pola yang
kecil saja. Nantinya membatik secara alami ini akan kami kembangkan di wilayah
banyumas, mengingat pemerintah setempat mulai mendukung keberadaan batik,
dengan menerapkan seragam batik bagi ASN setiap hari kamis” kata Lili.(h-d)