Kasihinfo.com jogonalan - Akibat wabah corona, proses pembelajaran
siswa hingga saat ini dilakukan via daring, dengan siswa berada di rumah
masing-masing. Namun berjalannya waktu, berbagai keluhan dari pihak orang tua
bermunculan , khususnya pembelian kuota internet, terlebih saat ini ada
beberapa orang tua siswa yang terdampak secara ekonomi akibat covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala SMP N 1 jogonalan klaten,
Endah sulistyowati, disela pelaksanaan pengarahan serta koordinasi dengan guru
dan karyawan , sambil melaksanakan berjemur
bersama, di halaman sekolah setempat. Endah
mengatakan , kegiatan daring yang dilakukan oleh pihak sekolah, sebenarnya
selesai pada hari selasa ini, namun waktu belajar dirumah diperpanjang akibat
corona. Pihak sekolah mencari cara , bagaimana proses belajar para siswa tetap
berjalan . Daring di SMPN 1 Jogonalan dilakukan
dengan model tiga hari on atau pembelajaran, dan tiga hari off atau tugas
mandiri. Daring dilakukan dari jam 7.00 sampai jam 11.00.
“Di minggu pertama, proses belajar dirumah melalui internet bisa
berjalan normal, namun belakangan muncul keluhan orang tua dalam penyediaan
kuota internet bagi anak mereka , terlebih ada beberapa laporan jika beberapa
orang tua ada yang dirumahkan dari kerjaan, akibat dampak corona” katanya.
kendala lainnya, ada juga beberapa anak yang tidak mempunyai hp,
dan diganti tugas dengan mengerjakan tugas via paper test. untuk mengantisipasi
kendala kuota internet, SMP N Jogonalan 1 mulai hari rabu (15/04/2020)
pembelajaran daring menggunakan dua jadwal atau dua maple, jam pertama pembelajaran
daring yang dibuat sekolah, dan jam kedua menggunakan pembelajaran lewat
Televisi yaitu TVRI.
Sementara itu wali kelas 8, SMP N 1 Jogonalan, haryono mengatakan,
selama pembelajaran daring, absen
(presensi) dari siswa sering terlambat. Alasannya, siswa tidak mempunyai kuota, sehingga ada siswa yang baru absen pada malam
hari . meski begitu, tanggung jawab
siswa untuk mengumpulkan tugas sangat baik. (h-d)