Bersama Muspika Trucuk, dan pemdes Bero, Hj Kadarwati menunjukan pamflet pencegahan virus covid-19. |
Kasihinfo.com Klaten-Sebagai tindak lanjut, atas
monitoring yang dilakukan sebelumnya, Anggota Dewan Propinsi Jawa Tengah, Hj
Kadarwati, kembali melakukan monitoring ke beberapa desa di wilayah kecamatan
Trucuk, Klaten Jawa Tengah. Pemantauan di
lakukan di desa Bero,dan Gaden Kecamatan
Trucuk, Klaten jawa tengah, kamis siang,(16/04/2020)
Di desa Bero, Hj Kadarwati melihat bahwa desa
tersebut sudah bisa menjadi motor penggerak desa lainnya. Dimana di desa Bero
sudah terdapat lumbung desa, guna menampung berbagai donator dari warga
masyarakat sekaligus mendistribusikan bantuan tersebut kepada warga yang
membutuhkan, terutama warga terdampak covid-19.
Selain itu, antisipasi serta pecegahan penyebaran
covid-19 di desa setempat cukup baik, dimana pemdesa setempat dan warga
masyarakat sebagaian besar sudah mematuhi himbauan dari pemerintah, guna
meminimalisisr penyebaran covid-19.
Selain melakukan monitoring, anggota dewan asal
klaten tersebut juga mensosialisasikan apa itu virus corona, dan bagaimana cara
pencegahannya, sekaligus mensosialisasikan bagaimana cuci tangan yang benar, dan
anjuran dirumah saja.
Disinggung penggunaan dana desa untuk penanganan
covid-19, camat Trucuk, Bambang Haryoko mengatakan jika, Untuk regulasi
penggunaan Dana Desa tentunya didasari beberapa suart edaran dari beberapa
menteri, seperti menteri keuangan dan menteri desa. Namun diwilayah Trucuk
sendiri, dikarenakan sudah 3 tahun belakangan selalu menganggarkan untuk kesiap
siagaan bencana, kurang lebih 30 hingga 50 juta rupiah, sehingga dengan adanya
wabah covid-19 ini, di wilayah kecamatan trucuk sudah ada persiapan, sehingga dana tersebut bisa digeser
penggunaannya untuk penanganan bencana covid-19.
Selain itu, keberadaan lumbung desa juga sangat membantu kesiapsiagaan
desa dalam penanganan dampak covid-19 tersebut. Sumber dana ada 3, yaitu dari
dana desa, yang kedua bersumber dari warga masyarakat, dimana dana yang berasal
dari warga masyarakat justru sangat besar, dan yang ketiga dari komunitas dan
ormas keagamaan.
Kepala desa Bero, Suranto mengatakan, Terkait penanganan covid-19,
pihak desa telah membentuk gugus tugas tingkat desa dan tingkat RW. Terkait kesehatan
, pihak desa bersama relawan secara rutin melakukan penyemprotan dis infectan,
baik di fasilitas umum, maupun di rumah-rumah warga. Terkait cuci tangan,
pemdes beserta relawan terus menekankan
kepada warga masayarakat, agar selalu untuk cuci tangan pakai sabun,
sekaligus sosialisasi pelaksanaan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
“ kami juga telah mewajibkan Di depan rumah warga untuk
menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun dan air mengalir dan bagi warga bero
yang keluar rumah wajib memakai masker. Pihak desa juga sudah menyediakan APD,
guna antisipasi terhadap kejadian yang tidak diinginkan di desa setempat”
katanya.
Suranto menambahkan, jika desa Bero telah menyiapakan satu kamar
isolasi yang berada di komplek kantor desa. Kamar isolasi tersebut diperuntukan
bagi warga yang ngeyel dan tidak mau melakukan isolasi. Mereka akan dijemput
paksa oleh petugas, dan ditempatkan di kamar isolasi tersebut.(h-d)