Anggota Polres Klaten, saat mengikuti pelatihan pemulasaran jenasah Covid-19. Rabu, (22/4/2020). |
Kasihinfo.com Klaten - Dirasa sangat penting untuk saat ini, sekaligus sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam membantu tim medis, jajaran Kepolisian Resort (Polres) klaten mengikuti, pelatihan pemulasaran dan perawatan hingga pemakaman jenasah covid-19. Pelatihan diikuti oleh anggota polres klaten serta perwakilan masing-masing polsek, dengan mengirimkan 2 personil, di Aula Satya Haprabu Mapolres klaten, rabu(22/4/2020).
Dalam
pelaksanaan kegiatan ini Polres menghadirkan narasumber dari Dinas
Kesehatan, MUI dan KPA Klaten, dengan tujuan memahamkan anggota dengan teknis
yang betul sesuai protokol kesehatan.
Kapolres klaten AKBP Wiyono Eko
Prasetyo mengungkapkan, pelatihan pemulasaran, perawatan hingga pemakaman
jenasah ini diselenggarakan guna memberikan pembekalan kepada beberapa anggota
yang telah ditunjuk, apabila terjadi situasi emergensi, bilamana ada kekurangan
tenaga medis yang memulasarkan jenasah Covid-19, nantinya polisi siap membantu.
“pelatihan ini diisi dengan materi secara umum
dulu,nantinya akan dilakukan pelatihan lanjutan terhadap tim khusus dengan
materi yang lebih banyak lagi” kata kapolres.
Kepala
Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan
(Dinkes) Klaten Anggit Budiarto mengatakan, pelatihan ini hal yang penting untuk saat ini,
bahwa jenasah yang infeksius,jika dalam penanganannya sudah sesuai protap dan
sesuai prosedur, maka menjadikan sangat minim penularan.
Anggit mengatakan jika jenasah yang
sudah di rumah sakit, sudah jelas penangananya sesuai prosedur. Namun, jika ada
penemuan jenasah yang ada di pinggir jalan maupun di rumah, yang dicurigai
adanya kemungkinan infeksius, maka lebih baik penangananya menggunakan APD
lengkap.
“teknis pemulasaran jenasah ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan ketenangan kepada warga masyarakat,
serta ketenangan terhadap diri kita sendiri serta untuk mengurangi penolakan-penolakan
jenasah Covid-19 yang etrjadi dimasyarakat” kata anggit.
Amin
Bagus Panuntun, dari KPA Klaten mengatakan, sebenarnya Penangananya relative sama, untuk jenasah HIV
dengan jenasah Covid-19, sama seperti memandikan jenasah biasa. Tetapi yang
berbeda yaitu yang memulasaran jenasah harus dilindungi dengan APD, yang sesaui
dengan standar.
“jika dalam penanganan jenasah covid
-19 sudah dilindungi diri dengan APD yang sesuai standar, dan sesuai prosedur,
maka bisa meminimalisir penularan, karena virus yang terdapat di dalam orang
yang sudah meninggal, maka virus akan ikut mati. Hanya saja virus dan bakteri yang ada di permukaan tubuh jenasah yang
berpotensi menular” katanya.(h-d)