Kasihinfo.com Bayat – Rabu pagi, tepat di tahun baru (1/1/2019) Gereja
Katolik Paroki Santa Maria Ratu Bayat, diresmikan menjadi Paroki mandiri dan
lepas dari Paroki Wedi. Sebelum dilakukan penandatanganan prasasti, dilakukan
Misa syukur Peresmian paroki Bayat yang dipimpin oleh, Uskup Agung Semarang Mgr
Robertus Rubiatmoko dengan selebran para rama dari paroki wedi, paroki
jombor,paroki cawas, paroki klaten, paroki dalem, dan paroki wedi.
Dalam kotbahnya Uskup Agung Semarang Mgr Robertus
Rubiatmoko, mengajak umat untuk tetap memegang semangat guyup rukun guna
pengembangan hidup paroki.
“Agar Umat Katolik Paroki
Bayat dikenal oleh masyarakat maka Umat Katolik harus srawung atau ambyur
di tengah masyarakat,”ajak Uskup Robertus Rubiatmoko.
Peresmian Paroki Bayat sebagai Paroki mandiri berdasar Surat
Keputusan (SK) Uskup Agung Semarang Robertus Rubiatmoko nomor 1655/10/I/’19.
Uskup menunjuk Romo Yakobus Winarto sebagai Romo Paroki Bayat.
Sebelum diresmikan menjadi paroki mandiri, Gereja Katolik Santa
Maria Ratu Bayat selama 7,5 tahun berstatus Paroki Administratif, sejak tanggal 22 agustus 2012. Dan kini saat
diresmikan menjadi paroki mandiri,jumlah umat kurang lebih 1100 an jiwa dari
500 an kepala keluarga. Saat ini jumlah lingkungan ada sekitar 10 lingkungan.
Bapa Uskup Rubiatmoko berharap, Umat Katolik Paroki Bayat, yang
berada di Lemah Miring, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah selalu
mohon pada Ibu Maria agar selalu membimbing Umat Katolik di
paroki setempat.
Usai pelaksanaan misa syukur dilaksanakan penandatangan prasasti. selain
dihadiri umat katolik untuk mengikuti misa syukur, juga di hadiri Muspika
Bayat, warga masyarakat sekitar yang diwakili RT dan RW setempat. Usai misa di
meriahkan berbagai hiburan dari PIA dan drumband TK Indriasana dan diakhiri
dengan penanaman pohon glodok pecut sebagai simbol pecut bagi Umat Katolik
Bayat. Selama perayaan syukur, selain dari TNI Polri, dalam menjaga keamanan, juga dibantu dari Pemuda Pancasila, Banser, Senkom, dan
lainnya. (ksd/hd)