Kasihinfo.com Klaten -
Selasa sore (17/12/2019), Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Komisi B, Hj
Kadarwati, SH.MH kembali melakukan temu kangen dengan warga masyarakat di
Klaten Jawa Tengah, Bertempat di gedung Sadewa, Jatipuro, Trucuk, Klaten.
Untuk kali ini, Hj Kadarwati, SH.MH bertemu dengan ratusan perwakilan
petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Klaten
Jawa Tengah. Dalam temu kangen tersebut, Selain ratusan petani tembakau, turut
hadir ketua APTI Klaten, Sunarto, dan beberapa tokoh pendiri APTI Klaten.
Disela pelaksanaan temu kangan, Hj. Kadarwati,SH.MH mengatakan , jika saat ini sedang memasuki
musim pancaroba, banyak para petani yang mengalami penurunan hasil produksi
pertaniannya, baik petani tembakau maupun petani padi. Untuk itu, dengan
menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Hj Kadarwati, SH.MH
kembali memberikan 300 paket beras dengan berat 5 kg kepada para petani
peserta temu kangen.
“karena ini memasuki pancaroba, banyak para petani yang hasil
panen tidak sesuai harapan, maka dalam temu kangen ini, bersama dinas terkait
kami berikan 300 paket beras, dengan harapan sedikit meringankan beban mereka”
katanya.
Setidaknya selama bulan desember ini, Hj.Kadarwati, SH.MH
memberikan paket beras sekitar 1000
paket kepada warga masyarakat, yang dibagi dalam beberapa kegiatan.
Disinggung terkait peraturan
menteri keuangan no 152, pmk.04 tahun
2019, tentang tarif cukai hasil tembakau naik 21 % yang diundangkan pada bulan
Oktoer lalu, Hj Kadarwati, SH.MH mengatakan jika saat ini terus melakukan
berbagai lobi maupun konsolidasi dengan harapan pemerintah melakukan revisi
atau menunda permen cukai tembakau tersebut , karena dampak cukai tersebut
tidak hanya berdampak pada produksi pabrik rokok saja , melainkan juga akan
berdampak terhadap bahan baku tembakau yang berhubungan langsung dengan petani
tembakau rajangan .
“perjuangan
terus kami lakukan, berbagai cara terus ditempuh, seperti berbagai konsolidasi.
Diharapkan , pemerintah, melalui menteri keuangan melakukan penundakaan atau
paling tidak melakukan revisi permen cukai tembakau tersebut” katanya.
Salah satu
petani di trucuk, Rokhim merasa senang atas pemberian beras, nantinya bisa
langsung di masak dirumahnya. Sedangkan terkait cukai rokok, ia merasa keberatan
atas rencana kenaikan cukai tembakau , pasalnya akan sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan hidup para petani temabakau . Rokhim menilai kenaikan cukai terlalu tinggi , dan
perlu dilakukan evaluasi , agar kenaikan tidak terlalu tinggi.
“semisal
cukai naik itu tidak apa-apa, namun yo jangan terlalu tinggi, kasiahn nanti
para petani yang akan terkenan dampak langsung.Ya semoga ada penundaan , atau
di evaluasi besaran kenaikan cukainya” ungkapnya (h-d).