Dalam pementasan
tersebut satu persatu perwakilan dari 4 agama di desa manjung menampilkan seni yang ada , seperti
umat Kristen jawa yang menampilkan kidung atau nyayian , selanjutnya pemuda
hindu menampilkan seni musik akustik etnik, sedangkan PIA katolik menampilkan
seni tari, dan di tutup dengan seni hadroh dari pondok pesantren darul quran salafiyah
demakijo karangnongko, klaten.
Musik akustik etnik dari pemuda Hindu |
Menurut ketua
panitia syukuran rumah doa dan pentas seni, Antonius Suherman mengatakan ,
selain sebagai wujud syukur atas selesainya pembangunan rumah doa bagi umat
katolik di desa manjung, pentas seni ini juga sebagai wujud nyata kerukunan
antar umat beragama di desa setempat, yang nota bene sempat mendeklarasikan
sebagai desa pancasila.
“ini sebagai wujud
syukur kami mas, atas selesainya pembangunan rumah doa Santo Antonius Manjung bagi umat katolik,
sehingga di desa manjung sudah lengkap tempat ibadah sesuai dengan agama yang
ada di desa manjung, yaitu sudah ada masjid untuk umat Islam, ada gereja Kristen,
rumah doa untuk umat katolik, serta ada pura bagi umat hindu” katanya.
Suherman
menambahkan jika pentas seni ini sebagai implementasi tema natal nasional tahun
2019 yaitu “Hiduplah
sebagai Sahabat bagi Semua Orang” sehingga dalam mengucap syukur atas
selesiannya pembangunan rumah doa tersebut, melibatkan seluruh warga masyarakat
dan tokoh tokoh agama yang ada , sebagai bentuk kerukunan antar umat beragama
di desa setempat.
Rumah Doa Santo Antonius Manjung sendiri menempati tanah yang dibeli oleh lingkungan yustinus Manjung dengan luas 180 m2. Pembangunan sudah dimulai sejak 20 desember 2017, dan diresmikan pada tanggal 30 november 2019 yang lalu.
Rumah Doa Santo Antonius Manjung sendiri menempati tanah yang dibeli oleh lingkungan yustinus Manjung dengan luas 180 m2. Pembangunan sudah dimulai sejak 20 desember 2017, dan diresmikan pada tanggal 30 november 2019 yang lalu.
Sedangkan camat
ngawen, Anna
Fajria Hidayati, merasa senang dan
bangga atas keterlibatan lintas iman dalam pentas seni wujud syukur selesainya
pembangunan rumah doa di manjung. Pasalnya camat ngawen tersebut melihat secara
langsung, kerukunan, keguyuban, dan persaudaraan
anatar umat beragama . ia menegaskan bahwa ini wujud nyata keindahan akan toleransi
antar umat beragama , dan perlu dipupuk terus, dan bisa menjadi contoh daerah
yang lainnya, sekaligus dengan pentas seni bisa menggali potensi seni yang ada
,untuk terus dikembangkan.
“ ada beberapa yang perlu saya tekankan bahwa, saya melihat
langsung kerukunan, keguyuban, dan persaudaraan antar umat beragama. ini wujud
nyata keindahan akan toleransi antar umat beragama , dan perlu dipupuk terus,
dan bisa menjadi contoh daerah yang lainnya” Ungkapnya.
Camat ngawen Anna Fajria Hidayati saat menyerahkan tokoh wayang kepada dalang Ki Kasino |
Seusai pelaksanaan pentas seni , ditutup dengan pagelaran wayang
kulit semalam suntuk , oleh dalang ki
kasino, dengan lakon semar bangun kayangan.(h-d)