Kasihinfo.com ceper- Puluhan warga perum griya PNS, desa meger , ceper klaten , minggu siang,24
november 2019, mendatangi kantor desa setempat guna melakukan protes atas
keberadaan ,PT. SCS yang dekat dengan pemukiman mereka. Puluhan warga perumahan griya pns dan sekitarnya
ditemui oleh pemerintah desa , dan
perwakilan dari PT.SCS.
Menurut perwakilan warga ,Agus subagyo mengatakan jika aksi
protes warga diawali atas dampak keberadaan aktivitas pt. SCS yang bergerak
dalam bidang usaha blacing plan. pasalnya, akibat proses produksi
tersebut menjadikan warga tidak
nyaman , akibat debu, asap serta
getaran mesin yang ditimbulkan. pihak warga juga mempertanyakan proses
perijinan yang dilakukan oleh pihak perusahaan, pasalnya dalam proses perijinan lingkungan, warga sekitar tidak dilibatkan.
" kami menegaskan jika warga sekitar menolak kompensasi yang akan diberikan oleh pihak perusaan kepada warga, dan warga meminta agar operasional perusahaan tersebut untuk ditutup"tegasnya.
" kami menegaskan jika warga sekitar menolak kompensasi yang akan diberikan oleh pihak perusaan kepada warga, dan warga meminta agar operasional perusahaan tersebut untuk ditutup"tegasnya.
Sedangkan kades Meger, eko haryono akan segera melakukan mediasi antara warga dan pihak PT. SCS agar segera memperoleh titik temu dan kesepakatan kedua belah pihak.
Menanggapi protes warga direktur pt scs . Fendi mengatakan jika pt scs sudah mengantongi ijin
operasional. terkait dampak yang dialami warga sekitar, pihak perusahaan secepatnya akan
menindaklanjuti dengan memasang alat penyaring debu, sehingga dampak debu yang ditimbulkan bisa
berkurang.
"ijin sudah kami urus dan sudah kami kantongi ijin tersebut. Terkait keluhan warga, kami akan segera memasang alat guna mengurangi dampak debu yg ditimbulkan" katanya. (h-d)