Berbagai cara masih terus dilakukan untuk melestarikan kesenian tradisional gejog lesung atau seni menumbuk padi pada zaman dahulu. Salah satunya dengan menggelar festival gejog lesung, seperti yang dilakukan di desa Tirtomarto kecamatan Cawas Klaten selama 2 hari (13-14/8/2019) bertempat di balai desa setempat.
Mereka terdiri dari 16 kelompok baik anak anak, kaum ibu , ataupun campuran. Kepala desa Tirtomarto, Agung Nugroho menuturkan gejog lesung merupakan kegiatan kali pertama diadakan yang telah teragendakan saat masa kepemimpinannya usai dilantik beberapa waktu lalu.
"Warga berkumpul, guyub rukun bernyanyi serta gembira, nyawiji mbangun deso. Pemerintah desa (Pemdes) berupaya melestarikan kesenian gejog lesung, satunya melalui lomba yang dikemas melalui festival kali ini,"tutur Agung saat ditemui awak media dibalai desa Selasa (13/8/2019).
Menurutnya, kegiatan gejog lesung baru kali pertama digelar akan tetapi antusias masyarakat desa Tirtomarto untuk berpartisipasi atau menyaksikan perhelatan itu pantas dipuji.
Dikatakannya, festival gejog lesung ini, setiap tim membawakan lagu wajib Lesung Jumengglung dan beberapa lagu pilihan tanpa adanya batasan durasi waktu. Panitia telah menyediakan hadiah berupa uang pembinaan serta beberapa hadiah menarik lainnya.
"Dengan kegiatan ini semua diharapkan senang, mendapat hiburan yang murah meriah, seluruh peserta, penonton berbaur dan tentunya dengan kebersamaan ini kita bangun gotong royong di desa tercinta,”pungkasnya.(jat)