Saat pak rt( Jangkung sudono) menunjukan tempat ditangkapnya Y-W. |
Penangkapan
terduga teroris berinisial y-w,
berjenis kelamin perempuan,
yang merupakan jaringan dari teror bom di sibolga, medan, sumatra utara,
beberapa hari yang lalu. Menurut keterangan
ketua rt setempat,jangkung sudono mengatakan, dalam penangkapan yang
dilakukan oleh petugas,
terhitung sangat cepat, dan
sigap, sehingga warga sekitar
rumah tidak mengetahui proses penangkapan yang dilakukan oleh tim densus 88.
Jangkung menjelaskan,
pihak kepolisian sudah melakukan ijin kepada ketua rt, dan ketua rw, untuk melakukan penggeledahan dirumah
terduga teroris y-w. dalam
penggeledahan yang berlangsung selama kurang lebih setengah jam, polisi berhasil membawa sebuah kotak
berukuran sedang, dan bekas
plester yang cukup banyak.
“sebelum
melakukan penggeledahan dan penangkapan, polisi meminta ijin dulu kepada kami,
dan saat melakukan penggeledahan saya juga diajak untuk menyaksikan. Penggeledahan
berjalan cukup cepat” kata pak rt.
Y-w
merupakan istri dari i-w
memiliki anak 3 orang anak,
dan semuanya berdomisili di tangerang. saat tinggal di klaten,
y-w dikenal sebagai pribadi
pendiam, jarang bergaul
dengan warga setempat, dan
berpenampilan biasa, dengan
memakai kerudung, dan baju
sangat tertutup.Warga sekitar
mengaku kaget, dengan kejadian penangkapan yang dilakukan oleh petugas
tersebut.
Terkait kejadian tersebut, pihak keluarga tidak berkomentar banyak, terkait penangkapan yang dilakukan oleh
tim densus 88 anti terror.
ibu y-w sangat terkejut melihat anaknya diamankan oleh polisi, lantaran y-w pulang kampung selama 10
hari yang lalu. menurut
keterangan, y-w pulang kampong, lantaran untuk menjenguk orang
tuanya, yang sedang sakit, dan tidak berpamitan dengan
suaminya. y-w saat ini
bekerja sebagai buruh pabrik,
sejak lulus sekolah menegah atas,
hingga menetap di tangerang.
Sriyatun, ibu
dari terduga teroris y-w mengaku kaget, saat ada banyak polisi dan membawa
anaknya. Sebekumnya sempat mengaku terharu, karena anknya pulang dari jakarta
10 hari yang lalu, untuk menjenguknya karena sakit.
“Saya
sempat kaget karena putrinya dibawa begitu saja oleh polisi, saya mengaku terharu karena tidak
mengetahui apa-apa dan anaknya baru pulang dari jakarta selama 10 hari untuk
menjenguk saya karena diberi kabar karena ibunya sedang sakit” katanya
Sriyatun
menambakan, y-w pulang sendiri dan tidak pamit dengan suaminya. selama pulang, y-w tidak ada yang
beda, sejak lulus sekolah
menengah atas y-w sudah bekerja di tangerang, dan nikah hingga saat ini berdomisili di tangerang.(S-A)