Ketua KPU Klaten, Kartika Sari Handayani saat memberi penjelasan kepada tenaga sortir dan lipat kartu suara pilpres di kantor KPU Klaten |
Kasihinfo.com
Klaten - Mulai hari ini, Rabu, 27 Februari 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten klaten
melakukan sortir, lipat kartu suara pilpres 2019. Proses pelipatan dilakukan di
kantor KPU Klaten Jl. Mayor Kusmanto no 25 klaten. Ada sekitar 460 orang yang
dilibatkan dalam proses penyortiran dan pelipatan kartu suara pilpres kali ini.
Menurut ketua KPU
klaten, Kartika Sari Handayani mengatakan, proses penyortiran diperkirankan
membutuhkan waktu 3 hari. Kartu suara sendiri ada sebanyak 1.024.617 dan jumlah
tersebut sudah sesuai dengan jumlah pemilih yang ada kabupaten klaten yaitu
sekitar 1.004.526 ditambah 2 persen dari daftar pemilih. Selama proses
penyortiran jenis kerusakan kartu paling banyak karena ada noda tinta pada
kartu suara, dikarenakan proses pencetakan kartu suara yang tidak maksimal.
“jenis kerusakan
kartu suara yang paling banyak ditemukan karena adanya noda tinta berbentuk lingkaran
kecil, dan berada di dalam kotak gambar capres cawapres, karena pencetakan yang
kurang maksimal. Nantinya kartu suara yang rusak akan dihitung dan dilaporkan ke
KPU propinsi untuk dimintakan ganti” katanya.
Sedangkan kordiv
organisasi dan SDM Bawaslu Kabupaten klaten, Dina Nur Hidayati mengatakan ,
selama proses pelaksanaan penyortiran dan pelipatan, bawaslu klaten turut
melakukan pengawasan. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses penyortiran
surat suara berjalan lancar, dan diharapkan ketika nantinya di lapangan, tidak
lagi ditemukan surat suara yang rusak.
“ini kita
pastikan nantinya kartu suara yang terdistribusi tidak ada kartu suara yang
rusak, diharapkan sekecil apapun jenis kerusakan akan terindikasi” kata dina.
Salah satu tenaga
pelipat, Datin warga Danguran, Klaten Selatan mengaku senang bisa terlibat dalam
proses penyortiran dan pelipatan kartu suara, Karena bisa menambah
penghasilannya walaupun hanya berlangsung 3 hari, dengan ongkos 65 rupiah per
kartu suara. Datin yang keseharian sebagai buruh ini jadi tenaga lipat bersama
teman dan tetangga kampung.(hd)